Nilai Jokowi Tulus Minta Dikritik, Salim Said: Tapi Ada Kepentingan Orang Lain Terganggu yang Susahkan Kita

- 21 Februari 2021, 14:15 WIB
Kolase potret Salim Said (kiri) dan Presiden Jokowi (kanan).
Kolase potret Salim Said (kiri) dan Presiden Jokowi (kanan). /Dok. Tangkapan layar YouTube Hersubeno Point dan Setpres BPMi.

PR DEPOK – Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan (Unhan), Prof Salim Said, mengaku takut untuk mengkritik lantaran menilai sistem yang saat ini berjalan di Indonesia adalah oligarki. 

Sistem ini maknanya bentuk pemerintahan yang berpusat pada sekelompok orang yang mengendalikan kekuasaan untuk kepentingannya sendiri.

Dalam pernyataan yang disampaikan dalam dialog bersama Hersubeno Arief di kanal Youtube Hersubeno Point, Salim Said meyakini bahwa sebenarnya Presiden RI Joko Widodo adalah orang yang tulus, termasuk saat sang presiden meminta untuk dikritik oleh rakyat.

Baca Juga: Anies Panen Kritik Usai Jakarta Terendam Lagi, Rocky: Padahal Banjir Terparah Itu Efek Jokowi Jadi Gubernur 

“Bapak presidennya memang tulus minta dikritik, saya percaya itu, tapi karena ada orang lain yang kepentingannya terganggu dia yang menyusahkan kita, bukan Pak Jokowi. Itu harus disadari oleh Pak Jokowi,” ujar Salim Said, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Menurutnya, Jokowi harus menyadari bahwa semakin sedikit kritik yang diterimanya lantaran orang semakin ragu untuk menyampaikan aspirasinya. 

Selain itu, guru besar Unhan itu juga mengingatkan Jokowi agar jangan sampai dipermainkan oleh oligarki.

Baca Juga: Anies Sebut Banjir di DKI Dampak Air Kiriman dari Depok, Iwan Fals: Lha Depok Juga Kebanjiran

“Itu yang harus disadari oleh Pak Jokowi kalau tidak banyak kritik masuk. Juga harus disadari bahwa calon-calon presiden kelak yang akan menggantikan Pak Jokowi. Kalau dia tidak kuat, dia akan dimain-mainkan oleh oligarki,” katanya tegas. 

Dalam penuturannya, ia menyatakan, meskipun Jokowi adalah orang baik, namun kebaikan saja tidak cukup untuk menguasai dan mengurus negara seperti Indonesia.

Menurut Salim Said, Jokowi terlalu tergantung pada sejumlah orang yang beramai-ramai mendukungnya dengan mengharapkan ada keuntungan yang bisa diperoleh.

Baca Juga: Jokowi Pernah Sebut Banjir Mudah Diatasi Jika Jadi Presiden, Iwan Sumule: 100 Persen Omong Kosong!

Oleh karena itu, lanjut Salim said, ketika orang-orang ini merasa terganggu, misalnya dengan kritik yang dilontarkan oleh pihak tertentu, mereka bisa mempersoalkan para pengkritik tersebut.

“Kalau orang-orang ini merasa terganggu, keuntungannya terganggu, dia bisa mempersoalkan kita, ngadu kepada polisi kah, menyerang kita pakai buser atau buzzer apa itu. Ya kita kan tidak aman, seperti yang dialami Kwik Kian Gie,” ucapnya. 

Jika terus begini, lanjutnya, pengkritik pun lama kelamaan akan merasa capek lantaran maksud baik untuk mengkritik pemerintah sesuai dengan permintaan Jokowi malah dihalang-halangi oleh orang-orang tersebut.

Baca Juga: PDIP, Golkar, dan Nasdem Pecah Kongsi Gegara RUU Pemilu? Refly: Ini Untungkan Jokowi Kendalikan Pemilihan

“Capek kita, kita maksudnya baik ladeni Bapak Presiden yang memang tulus minta dikritik,” kata Salim Said.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Youtube Hersubeno Point


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah