Nilai Sanksi Kerumunan Tak Relevan dengan Insiden di NTT, Tirta: Jokowi Simbol Negara, ke Manapun Picu Massa

- 25 Februari 2021, 11:00 WIB
Relawan Covid-19, dr Tirta.
Relawan Covid-19, dr Tirta. /Instagram @dr.tirta

Pak @jokowi tidak sama sekali mengajak berkumpul, apalagi bikin promo, bikin undangan, bikin tiket, apalah. semua pure antusias yg rame2 dateng menyambut presiden , ini tugas protokoler mengatur keramaian. Dan emng kalah jumlah,” tulis Tirta dalam unggahan tersebut, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Instagram pribadinya.

Menurutnya, dalam video juga terlihat Jokowi sudah berusaha menenangkan dan mengingatkan warga tentang protokol kesehatan.

Tetapi warga terlanjur mengerumuni mobil sehingga iring-iringan mobil Jokowi tidak mungkin terus melaju.

Baca Juga: Kementerian PUPR: Indikator Prestasi Pemprov DKI Mengatasi Banjir Dilihat dari Janji yang Dilontarkan

Satu2 nya cara agar bubar, ya mau ga mau pakde keluar dr atap, dan menyapa dan meminta warga kembali ke rumah masing2. Ini menjadi refleksi agar tim protokoler lebih berhati2 mengatur agenda dan alur massa di lapangan ketika kegiatan pak @jokowi,” sambungnya.

Dengan demikian, dr. Tirta menekankan bahwa sanksi kerumunan dalam pengumpulan massa yang terjadi di Maumere, NTT, tidak relevan untuk ditegakkan.

Ia menilai presiden Jokowi adalah simbol negara, sehingga ke manapun ia pergi pasti akan menarik massa.

Baca Juga: Jokowi Gencar Minta Masyarakat Disiplin Prokes, Christ Wamea: Sedangkan Dia sebagai Pemimpin Sesuka Hatinya

Di akhir kalimatnya, relawan Covid-19 itu berharap agar pihak protokol istana dapat lebih selektif dan protektif ketika menjaga agenda presiden di lapangan.

Semoga ke depannya istana lebh selektif dan protektif jika agenda pak presiden di lapangan, karena antusiasme warga yg sangat besar,” tuturnya.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x