Buoy, Alat Pendeteksi Tsunami Super Cepat Berhasil Diciptakan PT PAL Indonesia

- 26 Februari 2021, 15:10 WIB
Ilustrasi tsunami./PIXABAY/
Ilustrasi tsunami./PIXABAY/ /

PR DEPOK - Indonesia berhasil membangun alat pendeteksi tsunami super cepat yang disebut buoy.

Alat pendeteksi tsunami buatan Indonesia ini berhasil diciptakan PT PAL Indonesia.

PT PAL Indonesia melalui Divisi Produksi Bidang Rekayasa Umum berhasil membangun Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS) atau sistem peringatan dini tsunami dalam bentuk buoy.

Baca Juga: Anies Raih Penghargaan Lagi, Geisz ke Pengkritik Gubernur DKI: Gak Usah Lihat, Mending Diam di Gorong-gorong

Buoy adalah alat terapung yang dapat mendeteksi gelombang tsunami yang diakibatkan gempa bumi bawah laut. Buoy akan mengawasi dan mencatat perubahan tingkat air laut di samudera.

Keberhasilan itu tidak terlepas dari pengalaman dalam pengembangan bangunan apung dan bertekanan.

Berdasarkan dokumen Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami yang dibuat oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ina-TEWS pertama kali diluncurkan pada November 2008.

Ina-TEWS memiliki dua sistem pemantauan. Yang pertama adalah sistem pemantauan darat yang terdiri dari jaringan seismometer broadband dan GPS. Yang kedua, sistem pemantauan laut (sea monitoring system) terdiri atas buoy, tide gauge, dan CCTV.

Baca Juga: Moeldoko Tegas Tak Mau Ditekan Terkait Kudeta Demokrat, Andi Arief: Anda Terus Bergerak dan Bersekongkol

Sebelumnya, Indonesia sudah pernah memasang sejumlah buoy tsunami. Sembilan buoy dibuat Indonesia, dua buoy dibuat Amerika, satu buoy dari Malaysia, dan sembilan buoy lainnya sumbangan Jerman.

Buoy tsunami ini ditempatkan di seluruh titik di lautan Indonesia, seperti di Laut Sumatera, Jawa, Flores, Maluku, dan Banda agar dapat membantu Badan Meteorologi Klimatologi dan Goefisika (BMKG) dalam memberikan peringatan dini tsunami.

Akan tetapi, pada tahun 2012 hingga 2018 buoy tsunami ini sempat tidak berfungsi karena rusak dan hilang.

Pemerintah Indonesia kembali meluncurkan InaBuoy generasi terbaru pada akhir Desember 2019.

Buoy tsunami ini dilengkapi sensor pendeteksi tekanan air bawah laut, yang dilaporkan melalui beberapa satelit ke BPPT dan BMKG dalam hitungan detik.

Baca Juga: Polri Tolak Laporan Kerumunan Jokowi di NTT, Rocky: Mestinya Istana Bisa Selesaikan, Tapi Malah Cari Alasan

Pada 2019, 4 InaBuoy dipasang di Pelabuhan Benoa (Bali), Pantai Selatan Jawa Timur, Pantai Selatan Jawa Tengah, dan Selat Sunda. Pada tahun depan, 20 InaBuoy akan disiapkan BPPT untuk dipasang di sekitar Ambon, Sulawesi, dan Papua serta daerah patahan megathrust yang rawan tsunami lain.

Ina-TEWS dapat mengolah informasi yang didapat dari sistem pemantauan darat dan laut dengan menggunakan perangkat decision support system (DSS) untuk menentukan apakah ada resiko tsunami setelah gempa. Setelah data tersebut diverifikasi, peringatan dini tsunami pun bisa dikeluarkan.

Dengan Ina-TEWS, BMKG mampu menerbitkan berita peringatan dini tsunami dalam kurun waktu lima menit setelah gempa bumi terjadi yang kemudian diikuti oleh beberapa kali berita pemutakhiran dan diakhiri berita ancaman tsunami telah berakhir. Berita peringatan dini berisi tingkat ancaman tsunami untuk wilayah dengan status “Awas”, “Siaga”, hingga “Waspada”.

PT PAL Indonesia yang sudah menjadi mitra BPPT RI sejak lama untuk menjadi leader hilirisasi industri InaTEWS.

Baca Juga: Tegas Sebut Kerumunan Jokowi di NTT Beda dengan HRS, Ruhut Sitompul: yang Samakan Mereka Pakai Kacamata Kuda!

Hal ini pun akan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 93 tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami.

Kemitraan strategis yang terjalin antara PT PAL Indonesia dan BPPT RI sebagai wujud kemandirian bangsa dan kehandalan dalam mengelola dan memanfaatkan sistem informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x