AHY Sebut Moeldoko Musuh Bersama, Cipta Panca: Setuju! Perang yang Dipimpin Mayor Lawan Jenderal Bintang 4

- 8 Maret 2021, 09:45 WIB
Cipta Panca Laksana.
Cipta Panca Laksana. /Twitter @panca66

Dalam kesempatan yang sama, AHY mengatakan segelintir kader dan mantan kader yang mendukung Moeldoko dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat itu diiming-imingi imbalan dan jabatan.

Meski begitu, AHY menegaskan Partai Demokrat akan terus maju dan melawan untuk mempertahankan kedaulatannya.

Baca Juga: AHY Berencana Datangi Kemenkum HAM Hari Ini, Ferry Koto: Cari Perkara, Malah Bikin Kisruh ke Negara

“Kalau partai politik bisa diperlakukan semena-mena di negeri ini, diobrak-abrik dengan cara-cara yang tidak bermartabat, jauh dari moral dan etika politik tentu kita bisa membayangkan nasib dan masa depan demokrasi di negeri kita,” ujar AHY.

Selain itu AHY menyatakan KLB tersebut ilegal dan inkonstitusional atau tidak sesuai dengan AD/ART sebagai dasar hukum Partai Demokrat.

“Tadi saat Commander’s Call, kami sepakat ini adalah pelanggaran hukum, karena kami, ketua DPD, ketua DPC (dewan pimpinan cabang) tidak pernah memberi mandat kepada siapa pun untuk hadir dan memberisuara,” tutur AHY.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 8 Maret 2021: Cancer, Atasi Semua Hal dengan Baik Meski Pertimbangannya Rumit

Ia juga kembali menyebut Partai Demokrat memiliki dasar hukum berupa AD/ART yang telah didaftarkan ke pemerintah dan disahkan oleh badan negara, yaitu Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia.

“Konstitusi jadi referensi dan pijakan bagi seluruh anggota Partai Demokrat. Jadi, jika ada yang mengatakan telah menyelenggarakan KLB dengan tidak mengacu pada AD/ART yang berlaku, maka sesungguhnya kelompok itu tidak memiliki kekuatan hukum,” ujar AHY.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x