Network
PR DEPOK - Polemik Kongres Luar Biasa (KLB) yang menimpa Partai Demokrat saat ini belum juga menemukan titik terang.
Usai KLB berhasil dilaksanakan di Deli Serdang Sumatera Utara, pihak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat yang sah menggelar konferensi pers melalui Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai.
Dalam konferensi pers tersebut, SBY menyatakan bahwa KLB itu tidak sah dan ilegal lantaran beberapa syarat tidak dipenuhi oleh pelaksana acara, yakni kader-kader Demokrat yang lain.
Mengaku tak menyangka dengan apa yang menimpa partainya saat ini, SBY lalu mengatakan bahwa dirinya tak pernah mengganggu partai lain selama menjabat jadi presiden.
"Saya benar-benar tidak menyangka karena sewaktu selama 10 tahun saya memimpin Indonesia dulu, baik pribadi maupun Partai Demokrat yang saya bina tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain seperti yang kami alami saat ini," kata SBY pada Jumat, 5 Maret 2021 lalu.
Menanggapi pernyataan SBY tersebut, Ketua Cyber Indonesia Muannas Alaidid pun turut berkomentar melalui akun Twitternya @muannas_alaidid.
Dalam cuitannya, Muannas mempertanyakan peristiwa serupa KLB yang menimpa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di masa pemerintahan SBY.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Penyelesaian untuk Kisruh KLB Demokrat: Ketum yang Sah hingga Saat Ini Adalah AHY
Pertanyaan tersebut seolah menjadi sindiran yang ditujukan pada SBY lantaran dirinya mengaku selama menjabat sebagai presiden tak pernah mengganggu partai lain.
"PKB pecah di zaman siapa pak @SBYudhoyono?," kata Muannas seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 8 Maret 2021.
Sebagai informasi, kejadian serupa KLB juga menimpa partai besutan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yakni partai PKB.
Dalam polemik PKB pada 2008 silam itu, SBY dituduh sebagai salah satu dalang dari kacaunya PKB melalui Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Tidak Semua Lansia Bisa Vaksinasi Covid-19, Simak Syarat Berikut
Bahkan saat itu Gus Dur menganggap SBY dan Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden sebagai pihak luar yang ingin menghancurkan PKB.
Permasalahan Muktamar Luar Biasa (MLB) yang menimpa PKB kala itu diketahui berakar dari Muhaimin Iskandar yang tidak terima diberhentikan oleh Ketua Dewan Syuro PKB Gus Dur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PKB.***
