Dan, lanjutnya, para penggiat seni perfilman di Indonesia bisa terus berkarya dalam memproduksi film-filmnya.
“Sehingga nantinya pihak terkait seperti awak perfilman, artis hingga kru produksi bisa terus berkarya lebih lancar, aman dan nyaman,” ujar Muhadjir.
Hal tersebut, kata dia, juga akan membantu kualitas ekonomi di Indonesia juga semakin meningkat.
Seperti diketahui GeNose C19 merupakan alat pendeteksi Covid-19 yang diproduksi di dalam negeri oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sebagaimana diberitakan, biaya tes dengan alat ini cukup terjangkau sekira Rp15.000 hingga Rp25.000 dalam satu kali tes.
Tidak hanya itu, hasil tes dapat diketahui dalam jangka waktu sekira 2 menit.
Selain biaya yang murah tingkat kepekaan alat ini juga dirasa tinggi dan mencapai 92%.
Sehingga alat ini sangat memungkinkan dipakai di bioskop karena biaya terjangkau dan hasil tes keluar dengan cepat.***