"Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat telah mengamati gejala berkepanjangan yang diderita long covid, umumnya adalah kelelahan, kesulitan bernafas, batuk, sakit persendian dan sakit dada," kata Wiku, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Lanjut Wiku menjelaskan, gejala lain yang berkemungkinan muncul, yakni kesulitan berpikir dan berkonsentrasi atau sering disebut brain fog, depresi, sakit pada otot, sakit kepala, demam dan jantung berdebar.
Baca Juga: Usai Stasiun dan Bandara, Kini Bioskop Akan Gunakan Genose C19 Untuk Deteksi Covid-19
"Meski kasusnya jarang ada juga komplikasi medis yang menyebabkan masalah kesehatan berkepanjangan di beberapa penyintas Covid-19," kata Wiku.
Dikatakan Wiku, kasus itu dapat berpengaruh terhadap sistem organ tubuh yang berbeda.
Hal itu antara lain, terjadi pembengkakan otot jantung, masalah fungsi pada paru-paru, kerusakan ginjal akut, gatal-gatal dan rambut rontok serta masalah pada indra penciuman dan perasa.
Baca Juga: Felicia Tissue Ulang Tahun, Sang Ibunda Berpesan: Jangan Menghakimi
"Saya harapkan dengan temuan ini masyarakat dapat lebih waspada dampak negatif pada kesehatan ini tidak hanya dirasakan pada komorbid bahkan kepada mereka berusia muda dan tidak memiliki komorbid," kata Wiku.
Wiku menuturkan, long covid berdampak dalam jangka waktu panjang dan pasti akan berpengaruh terhadap produktifitas ke depannya.
"Bila merasakan gejala segera ke fasilitas kesehatan terdekat," ujar Wiku.***