Jelaskan Alasan RI Beli Vaksin Covid-19 dari Banyak Negara, Menkes: Takut Kalau Ada Embargo dari Suatu Negara

- 12 Maret 2021, 09:43 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin. /Twitter/@setkabgoid.

Berdasarkan hasil kerja sama multilateral dengan WHO, vaksin AstraZeneca itu di datangkan untuk negara-negara berkembang.

"Amerika punya vaksin, namanya Johnson dan Johnson (J&J) yang cuma sekali suntik dan itu tidak boleh keluar dari negaranya. Vaksin ini rebutan sekali. Kenapa kita memilih empat karena kalau satu nyangkut kita ada di tempat lain," katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Suplai vaksin di Indonesia diperkirakan baru mencapai 80 hingga 90 juta dosis atau sekitar 24 persen dari total kebutuhan yakni 363 juta vaksinasi yang menyasar 181,5 juta orang, hingga Juni 2021 mendatang.

Sementara itu suplai vaksin terbesar pada Juli hingga Desember 2021 mendatang yakni diperkirakan mencapai 75 hingga 76 persen.

Baca Juga: Habib Rizieq Terancam 10 Tahun Penjara, Refly: Jangankan Begitu, Dituntut Pidana Saja tak Cocok untuk Kasusnya

Keterbatasan ketersediaan vaksin itu, dikatakan Menkes Budi membuat pemerintah harus berupaya keras mengatur jadwal pelaksanaan vaksinasi.

Pasalnya, vaksinasi dilakukan penjadwalan secara bertahap agar tidak ada kegiatan vaksinasi yang terhenti.

"Banyak yang bilang negara lain bisa suntik satu juta per hari. Saya bilang kalau kita juga satu juta per hari, selama tiga hari selesai terus satu bulan berikutnya ngapain," ujar Menkes Budi.

Lanjut Budi, target pemerintah untuk peningkatan jumlah vaksinasi harian dari Februari lalu, hanya sekitar 100 ribu vaksinasi perhari.

Baca Juga: Pernah Selamati Moeldoko Saat Dilantik Jadi Panglima TNI, Dipo Alam: Sambil Pandang Matanya, Saya Berharap...

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x