PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Gus Umar Hasibuan, mengomentari isu yang mengatakan bahwa SBY terlalu memaksakan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter miliknya @UmarChelsea75 pada Jumat, 12 Maret 2021, ia membandingkan AHY dengan putra dan menantu Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution.
"AHY terlalu dipaksakan jd ketum Demokrat kata buzzerp? Biar adil emang Gibran dan Bobby Gak dipaksain jd Walikota? #SeriusNanya," ujar Gus Umar, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
AHY terlalu dipaksakan jd ketum Demokrat kata buzzerp? Biar adil emang Gibran dan Bobby Gak dipaksain jd Walikota? #SeriusNanya— Umar Al Chelsea (@UmarChelsea75) March 12, 2021
Baca Juga: Jelang Ramadan, Fadli Zon Sebut Momen Tepat untuk Bebaskan Habieb Rizieq Shihab
Untuk diketahui, Gibran telah resmi menjabat sebagai Wali Kota Solo, sementara Bobby Nasution menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Keduanya sama-sama dilantik pada tanggal 26 Februari 2021 usai dinyatakan memenangkan Pilkada Serentak 2020 lalu.
Diberitakan sebelumnya, AHY disebut-sebut sebagai pihak yang terlalu dipaksakan untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Beragam komentar dilayangkan terhadap putra pertama SBY itu terkait kepemimpinannya di partai tersebut.
Salah satu komentar juga datang dari Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan (Unhan), Prof. Salim Said, yang mengatakan bahwa SBY sangat menginginkan AHY menjadi ketum menggantikan dirinya.