PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau disebut Gus Umar mengomentari fenomena pihak yang dilaporkan lantaran menghina pejabat publik.
Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @UmarChelsea75 pada Selasa, 16 Maret 2021, ia lantas membandingkan fenomena tersebut dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurutnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut seringkali mendapatkan hinaan dan fitnah.
Akan tetapi, Anies Baswedan tidak pernah melaporkan para 'pengkritik' tersebut ke polisi.
"Anies Baswedan selama Gub DKI, Dihina, Difitnah, Dimaki maki, Fotonya dijadikan meme, Gak ada tuh dia lapor polisi dan hatersnya ditangkap polisi," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Anies Baswedan selama Gub DKI
Dihina
Difitnah
Dimaki maki
Fotonya dijadikan meme
Gak ada tuh dia lapor polisi dan hatersnya ditangkap polisi.
Kalau Gak mau dihina dan diolok-olok Gak usah jadi pejabat publik.— Umar Yang Chelsea (@UmarChelsea75) March 16, 2021
Tak cukup sampai di situ, Gus Umar menyarankan untuk tidak menjadi pejabat publik apabila tidak mau mendapatkan kritik, seperti hinaan dan olok-olok dari masyarakat.
"Kalau Gak mau dihina dan diolok-olok Gak usah jadi pejabat publik," tutur Gus Umar mengakhiri.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga asal Slawi berinisial AM ditangkap oleh Tim Virtual Police Polresta Surakarta lantaran menulis komentar yang mengandung hoaks soal Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
AM ditangkap usai kedapatan menulis komentar yang dinilai hoaks melalui akun Instagram pribadinya.
AM melontarkan komentar tersebut dalam unggahan akun Instagram @garudarevolution tentang pernyataan Gibran yang meminta semifinal dan final Piala Menpora digelar di Solo.
Dalam komentar tersebut, AM menyebutkan bahwa Wali Kota Surakarta itu tidak mengerti soal sepak bola.
Menurut penuturan AM, putra dari Presiden RI Joko Widodo itu hanya paham soal penerimaan jabatan.
Sadar bahwa komentarnya telah menyalahi aturan, AM lantas menghapus komentar tersebut dan segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
AM memohon maaf lantaran sudah menyinggung Wali Kota yang baru saja menjabat sejak Februari 2021 itu.
"Dengan ini saya meminta maaf kepada Bapak Gibran Rakabuming Raka dan seluruh masyarakat Kota Surakarta. Saya menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi," ujar AM sebagaimana diunggah di akun Instagram resmi Polresta Surakarta @PolrestaSurakarta.
Usai permintaan maaf tersebut, AM lantas dilepaskan oleh pihak Polresta Surakarta.***