Usai Ditangguhkan oleh Sejumlah Negara, Regulator Obat Uni Eropa Simpulkan Vaksin AstraZeneca Aman dan Efektif

- 20 Maret 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi vaksin AstraZeneca.
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. /Pixabay/HakanGERMAN

PR DEPOK - Usai sebagian besar negara Eropa menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, regulator obat Uni Eropa atau European Medicines Agency (EMA) menyampaikan kesimpulan ilmiah bahwa vaksin AstraZeneca Oxford aman dan efektif. 

Dalam jumpa pers yang digelar pada Kamis, 18 Maret 2021 kemarin, Ketua EMA Emer Coke mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca tidak terkait dengan peningkatan risiko kejadian tromboemboli atau pembekuan darah. 
 
Selain itu, Coke juga menekankan bahwa manfaat yang didapat dari vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi. 
 
 
Meski demikian, pihaknya tak mengenyampingkan pula secara definitif hubungan antara jenis gumpalan darah langka dengan suntikan vaksin tersebut. 
 
Namun, EMA mengungkapkan akan memperbarui panduannya untuk memasukkan penjelasan pada pasien perihal potensi risiko dan informasi untuk profesional perawatan kesehatan. 
 
Kemudian, Coke menegaskan kembali bahwa kemanjuran dari vaksin AstraZeneca berdasarkan uni klinis mencapai 60 persen. 
 
 
"Dan faktanya, pada bukti sebenarnya menunjukkan bahwa keefektivannya (vaksin AstraZeneca) bisa lebih tinggi daripada itu," kata Coke seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera. 
 
Sebelumnya telah dilaporkan adanya belasan kasus pembekuan darah setelah vaksinasi AstraZeneca, dengan beberapa korban di antaranya meninggal dunia.
 
Mengetahui kabar itu, setidaknya 16 negara sementara menghentikan penggunaan jab vaksin yang dikembangkan dengan Universitas Oxford tersebut.
 
 
Denmark, Norwegia, dan Islandia termasuk bagian dari negara-negara yang menghentikan vaksinasi AstraZeneca.
 
Menyusul pengumuman terbaru dari EMA, pejabat Italia, Prancis, Jerman, Spanyol, Portugal, Belanda dan Bulgaria menyatakan akan melanjutkan kembali proses vaksinasi AstraZeneca, dalam waktu dekat.
 
Penangguhan vaksin yang terjadi di beberapa negara tersebut cukup menghambat tercapainya target vaksinasi Covid-19. 
 
 
Padahal di sejumlah negara kasus positif kian meningkat setiap harinya, dari 200 per juta pada pertengahan Februari, menjadi 270 per juta pada akhir pekan lalu. 
 
Tingkat tersebut diketahui masih jauh dari rekor Uni Eropa.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x