PR DEPOK - Mantan kader Partai Demokrat yang menjadi salah satu penggagas KLB di Deli Serdang, Marzuki Alie, belum lama ini melontarkan pernyataan terkait keinginannya untk memberikan peninggalan untuk generasi penerus partai tersebut.
Dalam cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya @marzukialie_MA, ia mengungkap bahwa meskipun dirinya telah dikeluarkan dari Partai Demokrat, ia tetap ingin memberikan warisan kepada penerus sebagai bentuk kecintaannya.
"Sy ingin meninggalkan sesuatu thd generasi penerus PD, walaupun saya sdh dikeluarkan dari PD sekalipun, itu bentuk kecintaan saya," ujar Marzuki Alie, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: Analisis Rumah Baru Jokowi di 2024, Refly Harun: Bukan Tidak Mungkin, Jabatan Dewan Pembina Demokrat
Sy ingin meninggalkan sesuatu thd generasi penerus PD, walaupun saya sdh dikeluarkan dari PD sekalipun, itu bentuk kecintaan saya. Satu kelemahan saya yg tidak boleh ditiru, adalah bicara apa adanya, tidak pernah mau merekayasa, krn itulah ajaran agama yg aku yakini. Susah ABS.— Marzuki Alie Dr.H. (@marzukialie_MA) March 20, 2021
Ia lantas mengakui bahwa dirinya memiliki kekurangan yang tidak boleh ditiru oleh para penerus partai yang kini diketuai oleh AHY tersebut.
"Satu kelemahan saya yg tidak boleh ditiru, adalah bicara apa adanya, tidak pernah mau merekayasa, krn itulah ajaran agama yg aku yakini. Susah ABS," katanya menambahkan.
Cuitan ini nampaknya menarik perhatian Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Harahap, yang kemudian membalas pernyataan Marzuki Alie.
Melalui cuitannya, ia menyebutkan bahwa satu-satunya peninggalan yang bisa diberikan oleh Marzuki Alie kepada para penerus dan kader Partai Demokrat adalah cap sebagai pengkhianat yang melekat padanya.
"Peninggalan Anda pada generasi penerus PD masih sama seperti yang saya sampaikan sebelumnya, bahwa ‘cap' Anda sebagai 'pengkhianat' akan melekat selamanya di benak kami para kader @PDemokrat," ujar Yan Harahap dalam balasan atas cuitan Marzuki Alie.