Ia mengklaim bahwa Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly tidak ada kaitannya dengan pelaksanaan KLB.
Pengacara kubu KLB ini diketahui sempat beberapa kali berpindah partai selama karier politiknya.
Ia mulai terjun ke dunia politik sebagai kader Partai Golkar hingga 2004, lalu berpindah partai ke PKPB sejak 2004 hingga 2009.
Hanya bertahan lima tahun di PKPB, Razman Arif Nasution kembali berganti partai dan memutuskan untuk menjadi kader Partai Gerindra sejak 2014 hingga 2018.
Tak sampai di situ, pengacara kubu KLB itu memutuskan untuk beralih ke PKB pada tahun 2018 dan kini ia muncul dengan memakai seragam Partai Demokrat dan mengklaim dirinya sebagai Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat versi KLB.
Kisruh Partai Demokrat sendiri semakin memanas usai Kongres Luar Biasa (KLB) diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatra Utara, pada 5 Maret 2021 lalu.
Kubu AHY tidak terima dengan hasil dari KLB tersebut yang menetapkan KSP Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat menggantikan putra SBY tersebut.
Oleh karena itu, AHY beserta para kader Partai Demokrat telah melaporkan dan menyerahkan sejumlah dokumen ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) terkait dengan KLB di Deli Serdang tersebut.