Ia juga turut menyoroti soal kepercayaan publik yang kian hari kian berkurang kepada pemerintah.
"Kita merasa bahwa negara ini nggak diurus sebetulnya dan semua orang di dalam kabinet berupaya mengurus pundi-pundi masing-masing. Ini keadaan yang membuat kita gak percaya. Seluruh keterangan istana membuat kita menunda kepercayaan," ujarnya.
Dia pun memberikan analisisnya terkait dengan masalah impor beras yang menyebut persolan ini bermuara pada keadilan distribusi dan kartel yang bermain di persoalan impor beras yang sudah lama mengakar.
"Sebetulnya, pikiran utama kita sekarang adalah soal distribusi yang adil. Jadi, political economy analysis menunjukan bahwa permainan kartel ini diem diem sebetulnya. Bukan diam-diam! Tapi, didiamkan oleh presiden karena meman itu bagian dari upaya untuk menambal tabungan politik melalui permainan rente. Jadi, nggak ada lagi yang tersembunyi, yang ada adalah publik menunggu menteri perdagangan konsisten untuk mundur," tuturnya.***