BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Puting Beliung hingga Hujan Es Saat Masa Pancaroba

- 25 Maret 2021, 19:29 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem
Ilustrasi cuaca ekstrem /PIXABAY/WikimediaImages

PR DEPOK  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi hujan lebat dengan durasi singkat, angin kencang, puting beliung, bahkan potensi hujan es akan terjadi di masa pancaroba.

Oleh sebab itu, BMKG mengimbau masyarakat akan terjadinya potensi-potensi bencana alam tersebut mengingat April hingga Mei merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan walaupun musim kemarau dimulai pada April 2021, masih ada kemungkinan akan terjadi hujan.

Baca Juga: Berapa Lama Evaluasi Kartu Prakerja Gelombang 16? Simak Bocorannya Berikut ini

Hal itu disebabkan kondisi dinamika atmosfer Indonesia yang unik sehingga bisa mengakibatkan turunnya hujan pada awal musim kemarau.

"Bulan April hingga Mei merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Oleh karena itu diimbau agar perlu diwaspadai potensi hujan lebat dengan durasi singkat angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang biasa terjadi pada periode itu," kata Dwikorita dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Kamis, 25 Maret 2021.

Dwikorita juga mengatakan bahwa BMKG memprediksi musim kemarau di Indonesia akan dimulai secara bertahap dari bulan April hingga Juni mendatang.

"Musim kemarau akan dimulai secara bertahap mulai April hingga Juli nanti," ujarnya.

Baca Juga: Akui Iseng, Pelaku Pemerasan Video Syur Artis Gabriella Larasati Kini Terancam 6 Tahun Penjara

Musim kemarau juga diprediksi akan terjadi terlebih dahulu di wilayah Nusa Tenggara dan Bali lalu secara bertahap ke wilayah Jawa, kemudian ke sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

Dengan rincian 22,48 persen dari 342 zona musim (Zom) di Indonesia akan mengalami musim kemarau pada April 2021 seperti beberapa zona musim di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa.

Lalu 30,4 persen wilayah Zom akan memasuki musim kemarau pada Mei 2021 seperti sebagian Nusa Tenggara, sebagian Bali, Jawa, Sumatera, sebagian Sulawesi serta sebagian Papua.

Kemudian 27,5 persen wilayah Zom akan memasuki musim kemarau pada bulan Juni 202, meliputi sebagian Sumatra, Jawa, sebagian Kalimantan, sebagian Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan Papua.

Baca Juga: Pendaftaran UTBK SBMPTN 2021 Ditutup Tujuh Hari Lagi, Segera Daftar dengan Cara Berikut

Pihak BMKG juga mengimbau untuk pemerintah daerah agar waspada bencana banjir pada daerah yang memiliki peluang hujan 10 yang lebih dari 100 milimeter dan bulanan 300 milimeter.

Daerah yang berpotensi akan mengalami hujan dan banjir meski dimulai kemarau antara lain di Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Tengan dan Sulawesi Tenggara, sebagian Papua dan Papua Barat.

"Terutama di Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, sebagian Papua dan Papua Barat, perlu diwaspadai, meski musim kemarau, tetapi berpotensi banjir," kata Dwikorita.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 25 Maret 2021: 41.226 Positif, 38.012 Sembuh, 812 Meninggal Dunia

Untuk puncak musim kemarau 2021, BMKG memprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia pada Agustus 2021 mendatang.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x