Bahas Pengelolaan Kota Solo dengan Gibran, Fahri Hamzah: Saya Titip Partai, Kami Ingin Partisipasi di Sini

- 28 Maret 2021, 12:56 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menjawab pertanyaan wartawan di Solo, Sabtu 27 Maret 2021.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menjawab pertanyaan wartawan di Solo, Sabtu 27 Maret 2021. /Foto: Twitter.com/@Fahrihamzah

Fahri Hamzah juga menitipkan pesan dan berharap Kota Solo bisa menjadi kota yang melahirkan rekosiliansi bangsa.

"Saya juga menitipkan pesan, berharap dari Kota Solo lahir pesan rekonsiliatif. Dinamika bangsa perlu contoh sesungguhnya agar rakyat bersatu. Solo jadi contoh dinamika politik harus diakhiri. Kami juga menyepakati ke depan akan sering ngobrol," ucapnya.

Dipilihnya Gibran sebagai Wali Kota Solo dinilai Fahri mewakili generasi baru yang memimpin daerah sekarang. Oleh sebab itu, dia juga mengucapkan selamat atas kemenangan Gibran di Pilkada 2020.

"Beliau salah satu wali kota yang paling muda di Indonesia sekarang. Mewakili generasi baru, memimpin sebuah kota yang sangat dikenal, mengambil tagline 'the spirit of Java'. Bahkan menurut saya Solo juga merupakan jiwanya Bangsa Indonesia," tutur Fahri Hamzah.

Baca Juga: Tak Setuju Puan Diusung dengan Moeldoko di Pilpres 2024, Yan Harahap: Masa dengan 'Pembegal Partai Orang'?

Kemudian, Fahri Hamzah menyampaikan bahwa Gibran dapat menjalankan dan menikmati proses sebagai politisi muda sehingga nantinya dapat menjadi politisi yang matang.

"Saya tadi bilang, nikmati saja dulu. Menjadi politisi itu berproses, kemampuan kita mengelola keadaan dinilai oleh rakyat. Saya bilang kita ini generasi baru Indonesia, sisa konflik dari masa lalu sebaiknya generasi kita tidak perlu mewarisi itu. Intinya kan membangun bangsa, kadang friksi berasal dari ideologi yang tidak rasional. Mudah-mudahan mulai dari Solo friksi dikurangi," ucapnya.

Sementara itu, Gibran menyebut kunjungan Fahri Hamzah tersebut tidak membahas hal-hal serius atau sekadar bersilaturahmi.

"Cuma ngopi saja, nggak ada pembicaraan politik, 'nggak' ada pembicaraan serius. Namanya menjalin silaturahmi," katanya.

Baca Juga: Ragukan Moeldoko Bisa Buat Partai Baru, Yan Harahap: Habis Jadi Ketum Abal-abal Saja Dia tak Berani Muncul

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x