Soroti Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, Tsamara: Mau Sampai Kapan Ada yang Ketakutan Beribadah di Rumah Tuhan?

- 29 Maret 2021, 17:12 WIB
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany. /Instagram/@tsamaradki.

PR DEPOK - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany baru-baru ini menyoroti aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Tsamara seolah mempertanyakan sampai kapan teror bom semacam itu akan berakhir lantaran teror tersebut membuat orang-orang takut untuk beribadah di rumah Tuhan.

Hal itu disampaikan oleh Tsamara melalui akun Twitternya pribadinya @TsamaraDKI pada Minggu, 28 Maret 2021.

Baca Juga: Viral Video Gus Dur Soal Bom yang Justru Dilakukan oleh ‘Aparat’, Mustofa: Tolong Tidak Disebarluaskan!

"Mau sampai kapan ada warga negara yang ketakutan ketika ia beribadah di rumah Tuhan?" kata Tsamara seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 29 Maret 2021.

Tsamara lalu menjelaskan bahwa seharusnya rumah ibadah menjadi tempat yang tenang dan nyaman bagi warga negara untuk beribadah.

"Rumah ibadah adalah tempat warga negara seharusnya bisa merasakan ketenangan & kenyamanan," ucapnya.

Bahkan, Tsamara mengatakan warga negara dengan agama dan ras apapun tidak boleh merasa terancam atau takut saat beribadah di rumah ibadah agama mereka.

Baca Juga: Sindir Gibran yang Duduk di Meja Saat Jumpa Menteri PUPR, Roy Suryo: Meja Dipakai untuk Taruh Barang-Makanan

Namun, kata Tsamara, insiden bom bunuh diri di Makassar tersebut malah membuat kondisi menjadi sebaliknya.

"Tak boleh ada warga negara apa pun agama, suku, & rasnya yang justru merasa sebaliknya," ujar Tsamara.

Seperti diketahui sebelumnya, aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh dua orang pelaku tersebut terjadi pada pukul 10.20 WITA.

Baca Juga: Fadli Zon Heran Masih Ada Teroris, Sindiran Muannas: Dewan ‘Like’ Konten Porno Gak Ada yang Salahkan Anggaran

Berdasarkan kabar yang dihimpun, saat kejadian terjadi para jemaat gereja tengah melangsungkan acara ibadah Misa Minggu.

Awalnya kedua pelaku sempat akan memasuki gereja, tetapi sekuriti gereja mencegah pelaku hingga terjadilah ledakan bom tersebut.

Sekuriti gereja yang bertugas mengalami luka-luka akibat insiden itu. Terdapat sebanyak 20 orang korban yang mengalami luka-luka, dari mulai ringan, sedang, hingga berat.

Sejumlah korban saat ini masih dirawat di beberapa rumah sakit, seperti di RS Bhayangkara, RS Siloam hingga RS Stella Maris.

Baca Juga: Bantah Pihak yang Sudutkan Islam Akibat Bom Bunuh Diri, Christ: Teroris tak Berhubungan dengan Agama Mana pun

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan bahwa kedua pelaku bom bunuh diri tersebut merupakan bagian dari kelompok militan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang sebelumnya pernah melakukan aksi pengeboman di Jolo Filipina.

Hingga kini Densus 88 Antiteror Mabes Polri masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait pelaku lain di balik aksi tersebut.

"Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelaku lainnya," ucap Argo Yuwono dalam keterangannya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @TsamaraDKI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x