"Itulah inti video Moeldoko menjawab kudeta yg beredar," ujar Andi Arief secara tegas.
Sayangnya, kata Andi Arief, dugaan sikap Moeldoko tedeprsebut bukan sikap seorang ksatria lantaran hal itu sama seperti orang yang tertangkap basah saat hendak mencuri.
"Bukan sikap ksatria. Mau mencuri tertangkap basah," katanya menambahkan
Pak Moeldoko sudah pasang kuda2 mau cuci tangan. Nanti kalau gagal daftar di Depkumham dia akan menjawab saya cuma diundang, kata panitia penyelenggara AD/ART sudah sesuai. Itulah inti video Moeldoko menjawab kudeta yg beredar. Bukan sikap ksatria. Mau mencuri tertangkap basah.— andi arief (@Andiarief__) March 28, 2021
Tak hanya itu, dalam cuitan yang berbeda, Andi Arief juga menyindir salah satu pernyataan Moeldoko yang menyebutkan bahwa langkah dirinya menerima jabatan Ketua Umum dari panitia KLB untuk menyelamatkan negara.
Dalam cuitannya itu, Andi Arief menghubungkan dengan kasus korupsi Jiwasraya.
"Mau menyelamatkan negara atau mau menyelamatkan diri dari kasus Jiwasraya?" ujar Andi Arief pada Senin, 29 Maret 2021.
Mau menyelamatkan negara atau mau menyelamatkan diri dari kasus Jiwasraya?— andi arief (@Andiarief__) March 29, 2021
Seperti diketahui sebelumnya, KSP Moeldoko pada Minggu, 28 Maret 2021 kemarin mengunggah sebuah video klarifikasi terkait alasan dirinya menerima jabatan sebagai Ketua Umum partai Demokrat versi KLB.
Moeldoko menyatakan dalam pernyataannya, terdapat pertarungan ideologis yang kuat dalam tubuh partai Demokrat yang menurutnya bisa menjadi ancaman terhadap cita-cita Indonesia ke depannya.