Dianggap Sampaikan Ajaran Ekstrem, Said Aqil Siradj: Wahabi dan Salafi Itu Benih Pintu Masuk Terorisme

- 30 Maret 2021, 20:45 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj. /ANTARA/M Risyal Hidayat

Dia menjelaskan bahwa dalam ajaran Wahabi kerap kali kata "bid'ah, haram, sesat, dholal" digunakan sehingga membuat Wahabi menjadi pintu masuknya teroris.

"Wahabi bukan terorisme tapi pintu masuk. Kalau udah Wahabi ini musyrik, ini musyrik, ini 'biddah', ini nggak boleh, ini sesat, ini 'dholal', ini kafir, itu langsung satu langkah lagi, satu 'step' lagi, sudah halal darahnya boleh dibunuh," ujar Said Aqil menjelaskan.

Dengan pertimbangan tersebut, Said Aqil menyebutkan bahwa Wahabi dan Salafi merupakan pintu masuk dari terorisme.

"Jadi benih pintu masuk terorisme adalah Wahabi dan Salafi. Wahabi dan Salafi adalah ajaran ekstrem," katanya.

Baca Juga: Sehari Sebelum Perayaan Hari Film Nasional, Aktor Legendaris Wawan Wanisar Meninggal Dunia

Said Aqil juga menyampaikan bahwa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar menunjukkan adanya bahaya laten terorisme yang masih mengancam Indonesia.

Menurutnya bahaya laten yang dihadapu Indonesia bukan lagi paham komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI), melainkan terorisme dan radikalisme.

"Mohon maaf, saya berani mengatakan bukan PKI bahaya laten kita, tapi radikalisme dan terorisme yang selalu mengancam kita ini," ujar Said Aqil.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, lanjut dia, terdapat sekitar enam ribu pelaku terduga terorisme yang masih belum tertangkap oleh kepolisian.

Baca Juga: Soroti Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, Susi Pudjiastuti: Tak Boleh Buat Kita Takut dan Mengalahkan PersatuanBaca Juga: Soroti Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, Susi Pudjiastuti: Tak Boleh Buat Kita Takut dan Mengalahkan Persatuan

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x