Sebut Ibu Kota Baru Akan Seperti Bandara Kertajati, Gde Siriana: yang Penting Bangun Dulu, Fungsi Belakangan

- 31 Maret 2021, 08:50 WIB
Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf.
Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf. /Twitter/@SirianaGde.

PR DEPOK – Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat akan memiliki fungsi lain yang bersifat strategis, yakni sebagai kawasan perawatan pesawat (maintenance, repair, overhaul atau MRO).

Diketahui, kebijakan itu sesuai dengan arahan Presiden Jokowi saat rapat terbatas dengan jajaran Kabinet Indonesia Maju dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Senin, 29 Maret 2021.

Keputusan ini pun kemudian menuai tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Gde Siriana Yusuf.

Baca Juga: Singgung Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Said Didu: kalau Mangkrak, Mungkin Jadi Jalan Khusus Esemka!

Gde Siriana lantas menyinggung soal proyek ibu kota baru di Kalimantan. Dia pun menyamakan “nasib” ibu kota baru nantinya akan berujung sama seperti Bandara Kertajati.

Pasalnya, menurut Gde Siriana, bandara yang kerap digadang-gadang sebagai bandara terbesar saja bisa berubah dialihfungsikan menjadi bengkel pesawat.

Apalagi, lanjut Gde Siriana, rencana membangun ibu kota baru yang jauh lebih besar proyeknya. Sangat mungkin jika ada hal-hal yang tidak terduga lainnya yang akan terjadi.

Tanggapan tersebut disampaikan Gde Siriana melalui akun Twitter pribadinya @SirianaGde pada Selasa, 30 Maret 2021 kemarin.

Baca Juga: Sebut Said Aqil Kencang Bicara Radikalisme Usai Jadi Komut KAI, Christ: Semakin Tua Harus Bijak Bukan Jahat

Bandara saja akhirnya bisa batal, malah jadi bengkel. Apalagi rencana bangun ibukota baru yg jauh lebih besar proyeknya. Yg penting bangun dulu, soal fungsinya nanti jadi apa dipikir belakangan,” ujar dia.

Cuitan M. Gde Siriana Yusuf.
Cuitan M. Gde Siriana Yusuf. Tangkapan layar Twitter/@SirianaGde.

Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan selain dioperasikan untuk mengangkut penumpang dan kargo, Bandara Kertajati akan difungsikan untuk Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) atau perawatan pesawat.

"Bandara Kertajati akan difokuskan juga pada MRO sehingga semua pesawat bisa maintenance di sana."

Baca Juga: Gunakan Darah Manusia Asli, Nike Gugat Perusahaan Pembuat Model 'Satan Shoes'

"Kita tahu juga bisnis bandara itu tidak hanya penumpang, ada juga kargo dan perawatan. Tadi dibahas agar Kertajati bisnis juga pada nonpenumpang, kalau kargo sudah dimulai," kata Ridwan Kamil seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan ada maskapai penerbangan internasional yang minat membuka MRO di Bandara Kertajati, dan hal itupun sudah dilaporkan kepada Presiden Jokowi.

"Juga saya laporkan ke Pak Presiden ada pihak penerbangan internasional di Asia yang juga berminat membuka MRO maskapainya di Kertajati," tuturnya.

Menurut Ridwan Kamil, Bandara Internasional Kertajati akan optimal beroperasi ketika Tol Cisumdawu selesai dibangun.

Baca Juga: Akui Siap Maju Jadi Calon Presiden di Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Kalau Jalannya Terbuka Saya Bismillah

"Bandara Kertajati ini belum berfungsi optimal karena Tol Cisumdawu belum selesai. Tapi, tadi disampaikan Menteri PUPR bahwa Desember 2021 akan terhubung," imbuhnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA Twitter @SirianaGde


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x