Said Aqil Sebut Radikalisme Lebih Bahaya dari PKI, Rocky: Secara tak Sadar Dia Pancing Pertengkaran Ideologis

- 31 Maret 2021, 09:39 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /Tangkapan layar YouTube Rocky Gerung Official.

PR DEPOK – Pengamat politik, Rocky Gerung soroti pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj yang sebut bahaya laten terorisme masih ancam Indonesia usai terjadinya bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Menurut Rocky Gerung, pernyataan Said Aqil itu secara tidak langsung Said Aqil telah memberikan umpan yang berpotensi memicu pertengkaran secara ideologis kepada seluruh pihak.

Hal tersebut dilontarkan Rocky Gerung melalui satu video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya Rocky Gerung Official pada Rabu, 31 Maret 2021.

Baca Juga: Sebut Said Aqil Kencang Bicara Radikalisme Usai Jadi Komut KAI, Christ: Semakin Tua Harus Bijak Bukan Jahat

“Jadi secara tidak sadar Pak Said Aqil ini mengumpankan kembali potensi bertengkar secara ideologis,” ujar Rocky Gerung dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Menurut dia, tidak masalah jika Said Aqil berpendapat soal peristiwa bom bunuh diri yang baru-baru ini terjadi. Namun jangan membuat perbandingan yang bisa menimbulkan kontroversi.

“Udah sebut aja sebagai kejahatan kemanusiaan, terorisme. Jangan dibandingkan dengan komunisme, sebab nanti berbahaya karena di dalam ideologi komunisme juga ada prinsip revolusi proletariat yang pasti isinya adalah kekerasan,” kata Rocky Gerung.

Sebelumnya diberitakan, Said Aqil mengatakan ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar menunjukkan bahaya laten terorisme masih mengancam Indonesia.

Baca Juga: Gunakan Darah Manusia Asli, Nike Gugat Perusahaan Pembuat Model 'Satan Shoes'

Menurut Said Aqil, bahaya laten yang dihadapi Indonesia bukan lagi paham komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI), melainkan terorisme dan radikalisme.

"Mohon maaf, saya berani mengatakan bukan PKI bahaya laten kita, tapi radikalisme dan terorisme yang selalu mengancam kita ini," kata Said Aqil seperti dikutip dari Antara.

Bahkan, Said Aqil juga menyebutkan bahwa ajaran Wahabi dan Salafi merupakan salah satu pintu masuk terorisme di Indonesia.

"Kalau kita benar-benar sepakat, satu barisan ingin menghadapi, menghabiskan atau menghabisi jaringan terorisme dan radikalisme, benihnya dong yang harus dihadapi. Benihnya, pintu masuk yang harus kita habisin. Apa? Wahabi. Ajaran Wahabi itu pintu masuk terorisme,"kata Said Aqil.

Baca Juga: Desak Semua Pihak tak Lagi Pakai Istilah Arab, Fahri Hamzah: Plis, Sebut Mereka Teroris Saja!

Namun, dia menegaskan ajaran Wahabi bukan terorisme, tetapi pintu masuk terorisme karena ajarannya dianggap ajaran ekstrim.

"Wahabi bukan terorisme tapi pintu masuk. Kalau udah wahabi ini musyrik, ini musyrik, ini 'biddah', ini gak boleh, ini sesat, ini 'dholal', ini kafir, itu langsung satu langkah lagi, satu 'step' lagi, sudah halal darahnya boleh dibunuh. Jadi benih pintu masuk terorisme adalah Wahabi dan Salafi. Wahabi dan Salafi adalah ajaran ekstrim," ucap Said Aqil.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x