PR DEPOK – Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan bahaya yang ada di Indonesia saat ini bukan lagi radikalisme atau paham komunisme, melainkan kekeliruan para intelektual yang tidak mampu menerangkan keadaan.
“Orang sekarang mengerti yang berbahaya tuh bukan radikalisme bukan komunisme, yang berbahaya adalah kedunguan para intelektual yang tidak mampu menerangkan keadaan. Itu lebih berbahaya tuh,” ujar Rocky Gerung seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung untuk menanggapi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj yang menyatakan radikalisme lebih berbahaya dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
Rocky Gerung juga mengatakan bahwa dirinya ingin menegur Said Aqil atas pernyataannya itu, untuk meluruskan kekeliruan sesuai dengan konsep akademis.
“Jadi saya mau tegur pikiran Pak Said Aqil dalam upaya untuk meluruskan konsep-konsep akademis. Termasuk pada soal sekarang, orang tetap menganggap kemarahan sosial hari ini adalah marah terhadap ketidakadilan. Ini sebetulnya yang harus kita pastikan bahwa yang terjadi adalah pembodohan terhadap isu,” ucap dia secara tegas.
Menurut Rocky Gerung, Said Aqil harus berhati-hati dalam menilai suatu peristiwa. Terlebih, persoalan yang sedang dibahas merupakan hal yang sensitif.
“Pak Said Aqil harus hati-hati, sebab konsep akademis bisa menunjukkan bahwa di dalam komunisme bahkan yang dipastikan dalam bentuk stalinisme itu adalah kediktatoran proletariat,” katanya menjelaskan.
Baca Juga: Desak Semua Pihak tak Lagi Pakai Istilah Arab, Fahri Hamzah: Plis, Sebut Mereka Teroris Saja!