Apalagi, lanjut Rocky Gerung, hingga saat ini komunisme masih ada di dalam maping politik dunia, yakni pusatnya di China yang memiliki sistem partai tunggal.
“Jadi bisa berarti nanti, apakah sistem partai tunggal itu juga harus diberlakukan di Indonesia karena kurang berbahaya?” ucapnya.
Lebih lanjut Rocky Gerung menyebutkan, kekeliruan yang diucapkan Said Aqil merupakan bahaya dari satu konsep yang tidak dipelajari terlebih dahulu asal usul dampaknya yang kemudian “asal” dibandingkan dengan radikalisme sekarang.
“Radikal bisa diselesaikan dengan BNPT, bisa ditangkap-tangkap orang radikal, sedangkan komunisme adalah visi yang menetap dalam sejarah,” ucapnya.
Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan bahaya laten yang dihadapi Indonesia bukan lagi paham komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI), melainkan terorisme dan radikalisme.
"Mohon maaf, saya berani mengatakan bukan PKI bahaya laten kita, tapi radikalisme dan terorisme yang selalu mengancam kita ini," kata Said Aqil seperti dikutip dari Antara.***