Menurutnya, dengan penemuan CVR maka dua bagian kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 itu sudah lengkap.
“Dapat disampaikan bahwa apa yang ditemukan itu (CVR) adalah suatu upaya untuk mendapatkan data yang lebih baik,” kata Budi Karya.
Dengan ditemukannya CVR pesawat Sriwijaya Air Sj-182 tersebut, ia menjelaskan bahwa KNKT akan memperoleh data yang lebih paripurna terkait situasi dalam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sebelum kecelakaan.
“KNKT telah mendapatkan banyak data dari penemuan Flight Data Recorder (FDR), tetapi akan lebih paripurna jika dilakukan penggabungan dengan apa yang terjadi di kokpit yaitu pembicaraan antara pilot dan co-pilot, itu yang melengkapi data dari FDR,” katanya.
Dalam pernyataan pers tersebut, turut mendampingi Menhub antara lain, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi, Panglima Kolinlamil Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid, Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, Ditjen Perhubungan Laut Agus Purnomo, Ditjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, Sekjen Kemenhub Djoko Sasono, Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena.
Sebelumnya, Budi sempat menyatakan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban penumpang dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dihentikan.
Pada saat itu, Basarnas sudah mengumpulkan sebanyak 324 kantong jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182.***