Sebut Moeldoko Bikin Gaduh Partai Demokrat, Gus Umar: Minta Jokowi Pecat, Ganti Fahri Hamzah

- 1 April 2021, 13:00 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Syadat Hasibuan atau Gus Umar.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Syadat Hasibuan atau Gus Umar. /Instagram @umar_hasibuan70_

PR DEPOK - Gus Umar turut memberikan tanggapan terkait konflik yang terjadi di tubuh Partai Demokrat.

Melalui akun Twitter pribadinya, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau kerap dipanggil Gus Umar berpendapat bahwa Moeldoko telah membuat kegaduhan dalam internal Partai Demokrat.

Moeldoko sdh bikin gaduh dan akhirnya menyeret pak Jokowi msk dlm lingkaran konflik PD,” tulis Gus Umar sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter Gus Umar  @UmarAlChelsea75 pada 1 April 2021.

Baca Juga: Hasil Imbang dalam Pertandingan Kilat, Laga Catur Grand Master Wanita Vs GothamChess

Gus Umar juga menyebut Moeldoko yang telah menyeret Jokowi ke dalam konflik Partai Demokrat harus segera dipecat oleh Jokowi dan diganti dengan Fahri Hamzah.

Sdh saatnya pak @jokowi memecat Moeldoko dan diganti dgn @Fahrihamzah atau tokoh yg berintegritas. Setuju friend?,” tulis Gus Umar pada akhir cuitannya.

Diketahui, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) telah mengumumkan penolakan terhadap permohonan pengesahan kepengurusan Partai Demokrat kubu Moeldoko atau versi kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatra Utara.

Baca Juga: Tanggapi Soal Kasus Terorisme, Gus Sahal Sebut Salah Satu Cirinya: Gampang Mengkafirkan yang Beda Paham

Pengumuman penolakan permohonan kepengurusan Partai Demokrat kubu Moeldoko ini disampaikan langsung oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly saat jumpa pers secara virtual di Jakarta, Rabu 31 Maret 2021.

"Pemerintah menyatakan bahwa permohonan pengesahan hasil Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumatra Utara 5 Maret 2021 ditolak," kata Yasonna Laoly.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x