Ia yang mengaku beberapa kali mendatangi Mabes Polri pun mengungkap bahwa memang standar keamanan di area tersebut tidak terlalu ketat.
"Mungkin karena saya mungkin dikenal oleh polisi, mungkin agak sedikit gampang, dan saya meyakini bahwa cctv itu bukan hanya di dalam Mabes Polri, tetapi di pintu masuk, di jalan-jalan menuju ke Mabes Polri itu juga ada cctv-cctv. Dari situ nanti kelihatan apakah mudah orang itu bisa masuk atau tidak," katanya.
Baca Juga: Pasar Mitra Tani Tawarkan Harga Pangan Lebih Rendah 10 Sampai 25 Persen Dibandingkan Harga Pasaran
Lebih lanjut, aktivis HAM itu pun menyoroti lolosnya senjata yang dibawa Zakiah Aini dari pemeriksaan petugas.
Menurut Haris Azhar, senjata bisa saja lolos pemeriksaan alat pendeteksi lantaran dibuat dengan canggih.
"Kan ada senjata yang canggih-canggih yang tidak bisa dideteksi, karena di Mabes Polri itu nggak ada body checking, dia hanya detector aja," tuturnya melanjutkan.
Akan tetapi, terlepas dari kekurangan sistem pengamanan yang di Mabes Polri, seperti yang telah diungkap oleh Haris Azhar, tempat tersebut seharusnya menjadi tempat yang paling aman.
"Harusnya di situ (Mabes Polri) memang tempat yang punya pencegahannya sudah melampaui tempat-tempat yang lain. Yang kedua, soal si perempuan ini bergerak, bergerak ke sana, ke sini, ini kan dia sempat muter, jadi ada kebebasan buat si perempuan tersebut nyari, kan sampai kayak orang bingung mau nyari polisi, kayak memang mau ditargetin," kata Haris Azhar.
Ia lantas menilai bahwa aksi Zakiah Aini yang mendatangi pos penjagaan di depan Mabes Polri ini menandakan bahwa telah dilakukan mapping sebelumnya.***