PR DEPOK – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan pelaku terorisme di Mabes Polri, ZA (25), masuk lewat pintu belakang yang merupakan akses masuk bagi masyarakat yang mengurus layanan publik Polri.
Setelah masuk dari pintu belakang Mabes Polri yang terletak di Jalan Raden Fatah, lanjut Rusdi, Zakiah telah melakukan pemeriksaan sesuai standar prosedur keamanan di Mabes Polri.
"ZA masuk di pintu belakang, seperti biasa seakan-akan seperti masyarakat yang memiliki kebutuhan akan pelayanan Polri, masuk dan tiba-tiba melakukan aksinya di pos pengamanan bagian depan Mabes Polri," kata Rusdi seperti dikutip dari Antara.
Menurut Rusdi, Zakiah datang seakan-akan menjadi bagian masyarakat yang membutuhkan pelayan Polri.
"Jadi ini satu hal yang tidak bisa dihindari ketika Markas Kepolisian didatangi oleh masyarakat yang memiliki kebutuhan dari pada pelayanan Polri," kata Rusdi.
Keterangan yang dikeluarkan polisi itu pun kemudian ditanggapi mantan anggota pemenangan nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Mustofa Nahrawardaya.
Tampaknya, Mustofa masih tidak percaya dengan penjelasan polisi terkait cara masuk ZA ke Mabes Polri, sebelum dibuktikan dengan CCTV.
“CCTV ada?” ujar Mustofa seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id dan dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Selain itu, Mustofa juga berharap ada perilisan video CCTV yang lengkap dari pihak kepolisian untuk melihat kejelasan pergerakan ZA di Mabes Polri.
“Semoga besok ada rilis video CCTV yg lengkap. Saya yakin, di Mabes Polri, CCTV nya banyak dan perawatan bagus. Jadi, proses aksi penerobosan perempuan berpisytol (pakai syin), akan jelas kelihatan. Semoga CCTV wedang tidak maintenance,” katanya mengakhiri cuitan.
Semoga besok ada rilis video CCTV yg lengkap. Saya yakin, di Mabes Polri, CCTV nya banyak dan perawatan bagus. Jadi, proses aksi penerobosan perempuan berpisytol (pakai syin), akan jelas kelihatan. Semoga CCTV wedang tidak maintenance.— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@TofaTofa_id) March 31, 2021
Baca Juga: Libatkan Anaknya dalam Proyek, KPK Sebut Kasus Aa Umbara Terjadi karena Konflik Kepentingan
Seperti diketahui, terduga teroris yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret sekitar pukul 16.30 WIB
Terduga teroris tersebut sempat menodongkan senjata kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.
Tidak menunggu lama, terduga teroris berjenis kelamin perempuan tersebut langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas karena telah mengancam keselamatan.
Peristiwa tembakan ini terjadi tiga hari setelah tragedi bom bunuh diri di gerbang depan Gereja Katedral Makassar yang dilakukan pasangan suami istri pada Minggu, 28 Maret 2021.***