PR DEPOK - Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Prof Henry Subiakto beberapa waktu lalu sempat jadi perbincangan publik lantaran kedapatan membagikan konten hoaks.
Hal tersebut kemudian diperparah dengan adanya cuitan Henry yang berdalih bahwa cuitan konten hoaksnya itu merupakan eksperimen.
Alasan itu sontak membuat warganet geram dan banyak mengkritik Henry hingga akhirnya ia mencurahkan perasaannya lewat beberapa cuitan.
Salah satunya adalah soal banyaknya orang yang membenci orang lain yang sebenarnya tak mereka kenali.
Menanggapi cuitan tersebut, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan memberikan komentar melalui akun Twitter pribadinya.
Dalam cuitannya, pria yang akrab dipanggil Gus Umar itu mempertanyakan maksud dari Henry menyebarkan konten hoaks di media sosial.
"Lah anda sebar hoax apa itu maksudnya?" kata Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @UmarAlChelsea75.
Melihat sikap Henry yang seolah menjadi korban Gus Umar mengingatkan agar Staf Ahli Menteri Komunikasi itu tidak melempar fitnah demi menyembunyikan kesalahannya.
"Jgn lempar fitnah sembunyi kesalahan," ucapnya.
Lah anda sebar hoax apa itu maksudnya? Jgn lempar fitnah sembunyi kesalahan. https://t.co/wxfHgh1CyL— Umar Fans Chelsea (@UmarAlChelsea75) April 2, 2021
Seperti diketahui sebelumnya, usai diserang banyak warganet karena berkilah saat kedapatan membagikan konten hoaks, Henry membuat sejumlah cuitan yang kurang lebih isinya adalah nasihat.
Salah satu yang dikomentari oleh Gus Umar adalah soal orang yang membenci orang lain karena perbedaan politik.
"Bnyk orang membenci pd orang yg tdk mrk kenal, membenci pd yg tdk diketahui. Membenci orang yg tak pernah ditemuinya," kata Henry Subiakto melalui akun Twitter pribadinya @henrysubiakto.
Menurutnya, kebencian yang muncul tersebut dihadirkan oleh kelompok kepentingan politik yang tengah memanfaatkan kecanggihan teknologi, yakni internet.
"Kebencian itu hny krn perbedaan politik & (SARA) serta prasangka yg terus dimunculkan & dipupuk oleh kelompok2 kepentingan politik yg aktif manfaatkan internet," ucapnya menjelaskan.***