Teddy Gusnaidi Beri Saran untuk Berantas Teroris: Pemuka Agama Jadi-jadian Sama seperti ‘Pengguna Narkoba’

- 5 April 2021, 19:13 WIB
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi.
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi. /Facebook Teddy Gusnaidi

PR DEPOK – Politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi kembali mengemukakan pendapatnya terkait isu terorisme melalui akun Twitter pribadinya.

Dalam penuturannya tersebut, ia juga menyampaikan sejumlah saran untuk pemerintah dalam upaya pemberantasan teroris.

Menangkap pentolan teroris itu sangat mudah. Misalnya ada unggahan pemuka agama jadi-jadian di Media Sosial, untuk menemukan lokasinya mudah,” tulis Teddy Gusnaidi pada Minggu, 4 April 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Singgung Kasus Korupsi Asabri hingga Jiwasyara, Hilmi Firdaus: Semua Tertutupi oleh Berita Terorisme!

Ia meminta pihak terkait untuk menangkap dan menginterogasi pemuka agama jadi-jadian tersebut soal tempat dia belajar selama ini.

Tangkap gurunya, lalu gurunya di interogasi juga, begitu terus, sampai ketemu ujungnya,” ucapnya.

Menurut Dewan Pakar PKPI itu, pemuka agama jadi-jadian tersebut sama seperti pengguna narkoba, karena sama-sama bisa merusak lingkungan.

Baca Juga: Respons Keputusan Pemerintah Pusat, Anies Baswedan Putuskan Perpanjang PPKM Skala Mikro DKI Jakarta

Tangkap dan interogasi siapa pemasoknya. Pemasoknya itu ditangkap lalu interogasi lagi, sampai ketemu bandar besar,” tuturnya lagi.

Teddy Gusnaidi pun menegaskan agar pemberantasannya konsisten seperti halnya pemberantasan narkoba.

Jadi BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) pola kerjanya harus sama seperti BNN (Badan Narkotika Nasional),” kata Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Pernikahan Atta-Aurel Diberitakan Akun Negara, Rocky: Pasti Ada Sesuatu yang Genting atau Penting di Situ

Ia menjelaskan bahwa pengguna Narkoba itu melakukan tindakannya secara sembunyi-sembunyi, tetapi bisa diberantas.

Sedangkan pecinta terorisme terang-terangan, harusnya lebih mudah. Kenapa malah sebaliknya?” ujarnya.

Teddy Gusnaidi juga mengungkapkan bahwa pihak terkait dapat dengan mudah menemukan orang-orang yang mendukung radikalisme, lantaran kerap menampilkan diri.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Serangan Teroris Dikabarkan Jadi Penyebab Kebakaran Kilang Minyal Balongan, Simak Faktanya

Tapi jarang kita temukan orang yg menggunakan narkotika secara terang2an,” tutur Teddy Gusnaidi lagi.

Seharusnya, menurut dia, lebih mudah memberantas kelompok radikalis dibandingkan kelompok narkotika, karena ini hanya masalah niat.

Jangan pernah takut dibilang anti agama anti pemuka agama, karena kelompok radikal itu memang sengaja menggunakan label agama untuk melindungi dan memuluskan kejahatan yang mereka buat,” katanya.

Baca Juga: Sinopsis Vice, Perjalanan Karier Politik Dick Cheney Sejak Magang di Gedung Putih hingga Jadi Wapres AS

Menurutnya, kelompok radikalis tersebut mengetahui bahwa akan ada orang-orang bodoh yang membela kejahatan mereka, dengan dalih takut dosa.

Indonesia mampu untuk lakukan itu, buktinya jika ada kejadian terorisme, maka dengan mudah pelaku yang lain ditangkap, bahkan gagalkan rencana busuk mereka,” tuturnya.

Masalahnya tidak ada konsistensi untuk melakukan hal itu ketika tidak ada kejadian terorisme. Ini masalah sebenarnya,” lanjut Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 5 April 2021: 42.695 Positif, 39.988 Sembuh, 841 Meninggal Dunia

Teddy Gusnaidi lantas menekankan bahwa negara tidak memiliki masalah soal kemampuan untuk memberantas kelompok radikalis, tetapi di sisi lain mempunyai masalah konsistensi dalam memberantas radikalisme.

Segera ganti pembantu Anda pak @jokowi jika tidak punya konsistensi dalam memberantas radikalisme,” katanya tegas.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah