Kecerlangan Bulan (FIB) berkisar antara 0,11% di Merauke, Papua sampai dengan 0,17% di Sabang, Aceh.
Objek benda langit yang dapat disangka sebagai hilal adalah Venus yang berjarak sudut lebih kecil 5 derajat dari bulan dan posisinya di sebelah utara bulan.
BMKG melakukan pengamatan atau rukyat hilal penentu awal bulan Hijriyah dengan teleskop atau teropong terkomputerisasi dipadukan dengan teknologi informasi.
"Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi Bulan di ufuk Barat," ucapnya.
Data itu dikirim ke server BMKG Pusat untuk disimpan dan disebarluaskan secara daring ke seluruh dunia.
BMKG akan melaksanakan rukyat hilal awal Ramadan 1412 H pada 12 April 2021 di 29 lokasi di Indonesia yakni Banda Aceh. Kemudian, Tapanuli Tengah (Sorkam dan Barus), Padang, Bengkulu, dan Serang (dua lokasi).
Pengamatan hilal awal bulan Sya'ban 1442 H-13 Maret 2021 dilakukan di beberapa lokasi di Indonesia di antaranya Jakarta, Garut, Kebumen, Bantul, Kulon Progo, di Malang, Bali (dua lokasi), Mataram, Waingapu, Kupang, Alor, Balikpapan, Makasar, Gorontalo, Donggala, Manado, Kolaka, Ternate, Ambon, Sorong dan Merauke.
Tim BMKG Pusat akan melakukan pengamatan di POB Kebumen dan di Ancol, Jakarta.***