Hidayat Nur Wahid mengaku heran dan mempertanyakan atas kejadian tersebut karena pelaku penembakan hanya disebut sebagai KKB.
Menurutnya, kelompok tersebut mungkin saja merupakan teroris separatis, tetapi hal ini bertentangan dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (MenkoPolhukam) Mahfud MD yang menyebut separatis jauh lebih berbahaya dari radikalis.
"Dan kembali pelakunya hanya disebut sbg KKB. Mrk bukan kelompok teroris separatis?Apakah krn menurut Prof @mohmahfudmd separatis lebih berbahaya dari radikalis. #SaveNKRI,"kata Hidayat Nur Wahid, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: BNPB: 300 Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi di Jawa Timur, 7 Orang Meninggal Dunia, dan 12 Orang Terluka
Peristiwa ini sebelumnya telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Pejabat Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia.
"Benar telah terjadi penembakan terhadap guru SMP Negeri 1 Julukoma hingga korban meninggal dunia oleh kelompok separatis bersenjata," kata Kompol Nyoman.
Pada Jumat, 9 April 2021 sekitar pukul 16.45 WIT, korban tersebut tertembak saat berada di rumahnya yakni di ujung Bandara Beoga.
Rekan korban yang juga berprofesi sebagai guru yaitu Oktovianus Rayo (42), sehari sebelumnya juga tewas ditembak oleh KKB yang mendatangi kiosnya pada Kamis, 8 April 2021, pagi.
Kini identitas nama-nama anggota KKB tersebut telah diketahui oleh TNI dan Polri yang bertugas.