Berpuasa di Tengah Pandemi, Begini Cara Menjaga dan Memperkuat Sistem Imun

- 12 April 2021, 13:10 WIB
Ilustrasi makanan iftar.
Ilustrasi makanan iftar. /Silviarita/Pixabay

PR DEPOK - Menjelang bulan Ramadhan, seluruh muslim di dunia pasti gegap gempita menyambut bulan yang suci ini. 

Namun, berbeda dari biasanya, Ramadhan kali ini umat Islam dan semua orang di dunia masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
 
Kondisi tersebut memunculkan pertanyaan dari banyak orang terkait bagaimana mempertahankan sistem imun agar tetap kuat saat berpuasa di tengah pandemi?
 
 
Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh pemerintah Indonesia melalui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam siaran persnya. 
 
Meski menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, Wiku meminta agar masyarakat tidak khawatir perihal sistem imunitas tubuh.
 
Pasalnya, banyak studi yang mengungkapkan bahwa puasa yang dilakukan setidaknya selama tiga hari akan efektif membantu proses peremajaan sistem imun melalui produksi sel darah putih baru. 
 
 
Kemudian, Wiku menyebutkan bahwa menjaga asupan yang berkualitas juga termasuk salah satu cara lain untuk memperkuat sistem imunitas pada tubuh.
 
Salah satu contohnya tersebut misalnya mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat sebagai sumber kalori, bisa berupa nasi, roti, dan lainnya. 
 
Lalu makanan lain yang juga bisa dikonsumsi setiap hari adalah seperti telur, ikan atau daging.
 
 
Makanan-makanan itu adalah sumber protein yang merupakan pembentuk imun dan jaringan tubuh lainnya. 
 
Tak hanya itu, Wiku juga mengingatkan bahwa buah dan sayur-sayuran harus tetap dimakan dengan rutin untuk memperoleh mikronutrien esensial. 
 
"Ketika berbuka memang saat yang membahagiakan. Namun tetap jaga penguasaan diri kita dengan membatasi makanan-makanan tinggi lemak seperti gorengan, gajih dan lainnya," kata Wiku menjelaskan pada Sabtu, 10 April 2021.
 
 
Selain makanan berlemak, ia juga menambahkan agar bisa mengurangi konsumsi gula dari takjil dan makanan penutup. 
 
Lebih lanjut, Wiku menyatakan bahwa olahraga juga bisa menjaga keseimbangan metabolisme tubuh karena kegiatan itu dapat meningkatkan output cairan dari tubuh.
 
Meski demikian, aktivitas olahraga tersebut disarankan untuk dilakukan pada saat setelah sahur dan sebelum berbuka puasa atau 1-2 jam setelah berbuka puasa. 
 
 
"Durasi olahraga juga dibatasi hingga kurang dari dua jam untuk mengoptimalkan pembentukan dan fungsi sistem imun. Cairan yang diasup juga ditingkatkan 1,5-2x lipat dibandingkan biasa," ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News. 
 
Selain itu, pembentukan imunitas tubuh di tengah kondisi pandemi ini bisa disempurnakan dengan pelaksaan vaksinasi. 
 
Berdasarkan arahan Kementerian Agama, proses vaksinasi tetap akan dilakukan dengan merujuk pada pertimbangan khusus bahwa injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa. 
 
 
"Proses vaksinasi akan dilakukan sebagaimana vaksinasi saat bulan lainnya demi mencapai herd imunity dan target vaksinasi dari pemerintah," ujar Wiku. 
 
Tak lupa hal yang paling penting adalah protokol kesehatan, Wiku mengimbau agar umat Islam juga tetap disiplin terhadap protokol kesehatan. 
 
Frekuensi cuci tangan, lanjut dia, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan juga mesti ditingkatkan lagi. 
 
 
Menurutnya hal lain yang jadi tambahan adalah memperbanyak istirahat, dan menunda puasa apabila dalam kondisi sakit berat. 
 
"Dan untuk tetap menjaga kondisi mental dan psikologis dengan terus beribadah, berdoa, maupun berkumpul dengan keluarga inti di rumah," katanya menambahkan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x