Sambut Bulan Ramadhan, Teddy Gusnaidi Beri Pesan: Biasanya Pemilik Surga Mulai Sibuk Jadi Polisi Moral

- 13 April 2021, 07:40 WIB
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi.*
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi.* /Twitter @TeddyGusnaidi/

PR DEPOK – Politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi turut menyambut bulan Ramadhan.

Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) RI telah memutuskan awal Ramadhan 2021 jatuh pada hari Selasa, 13 April 2021.

Awal Ramadhan 2021 ini diputuskan melalui sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1442 Hijriah yang digelar Kemenag bersama dengan sejumlah pihak terkait.

Baca Juga: Berdasar pada Fatwa MUI, Kemenkes Tetap Laksanakan Vaksinasi Covid-19 di Bulan Ramadhan

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menuturkan bahwa sudah ada 13 orang yang di bawah sumpah telah menyatakan bahwa hilal telah terlihat.

Menimbang bahwa hilal sudah terlihat dan bahwa tidak ada perbedaan pendapat dalam penentuan awal Ramadhan ini, Gus Yaqut menyatakan bahwa umat muslim dapat mulai menjalankan ibadah puasa pada Selasa, 13 April 2021.

“Sudah ada 13 orang yang di bawah sumpah menyaksikan bahwa hilal sudah dilihat hingga keputusan dari sidang isbat tadi tanpa ada perbedaan, bersepakat dan kami menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada tanggal 13 April 2021, bertepatan hari Selasa besok,” katanya pada Senin, 12 April 2021.

Baca Juga: Nilai Publik Perlu Tahu Timeline Kerja Tim Satgas Hak Tagih Dana BLBI, Bivitri Susanti: Agar Dapat Mengontrol

Menyambut 1 Ramadhan 1442 Hijriah, Teddy Gusnaidi turut menyampaikan pesannya melalui akun Twitter @TeddyGusnaidi.

Dewan Pakar PKPI itu mengatakan bahwa bulan Ramadhan adalah sebuah bulan ujian.

Bulan Ramadhan adalah bulan ujian,” kata Teddy Gusnaidi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 13 April 2021.

Ia pun berpendapat, biasa para ‘pemilik surga’ mulai sibuk menjadi polisi moral dengan melarang berbagai hal.

Baca Juga: Antam-UBS Turun Tipis, Berikut Daftar Lengkap Harga Emas di Pegadaian Selasa, 13 April 2021

Biasanya Pemilik surga mulai sibuk menjadi polisi moral, melarang sana melarang sini,” ujarnya.

Menurutnya, jika banyak hal yang dilarang, itu sama saja dengan menghilangkan ujian dalam bulan Ramadhan.

Kalau sana sini dilarang, itu sama saja menghilangkan ujiannya,” tuturnya menjelaskan.

Hal itu ia ibaratkan seperti ketika ujian di sekolah, di mana para murid diminta untuk mengisi jawaban tanpa adanya pertanyaan.

Baca Juga: Buka Puasa Bersama Dilarang, Pemkot Depok Terbitkan Panduan Tata Cara Ibadah Selama Ramadhan 1442 Hijriah

Ibarat ujian di sekolah, murid2 disuruh mengisi jawaban tanpa ada pertanyaan,” ucapnya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x