Sementara itu, Direktur Komunikasi Jakarta Research Center (JRC) Alfian P mengatakan hasil survei itu menjadi peringatan bagi Anies untuk kembali maju ke panggung politik nasional.
"Ini menjadi peringatan bagi Anies jika berencana maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun menuju panggung politik nasional," ujar Alfian dikutip dari Antara.
Alfian juga mengatakan, meski nama Anies Baswedan kerap diunggulkan masuk dalam berbagai survei Pilpres 2024, tetapi tingginya ketidakpuasan publik selama Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta bisa menjadi batu sandungan bagi Anies Baswedan jika ingin melangkah ke tingkat nasional.
Baca Juga: Hanya Perlu Dua Menit, Anies Baswedan Berhasil Pengaruhi Sekjen PBB untuk Dukung Penuh Usulannya
Menurut dia, strategi Anies Baswedan untuk meniru Jokowi yang sebelumnya menjadi Gubernur DKI Jakarta lalu menang Pilpres 2014 dan 2019 tidak bisa di-copy paste.
Sebagai catatan, Jokowi sendiri hanya menjabat setengah periode di saat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sebaliknya, Anies Baswedan akan mengakhiri periode pemerintahannya pada 2022. Ketidakjelasan jadwal Pilkada, apakah akan tetap diselenggarakan pada 2022 atau ditunda tahun 2024, semakin mempersulit niat Anies untuk memanfaatkan panggung politik di DKI Jakarta.