Rustika mengutarakan Khofifah dan Risma diberitakan tentang penanggulangan Covid-19 masing-masing di Jawa Timur dan Surabaya.
Risma sebagai Mensos diperhatikan lantaran kebijakan-kebijakan yang dibuatnya terkait bansos Covid-19.
"Ketiga figur perempuan ini berada di urutan yang sama, dalam deretan sosok Perempuan Terpegah dan Tervokal di media. Media memang memberikan sorotan yang besar terhadap berbagai langkah pejabat publik untuk penanggulangan Covid-19 dan dampaknya dalam perekonomian. Dan suara pejabat publik perempuan juga terkait dengan banyak kebijakan strategis," ujar Rustika.
Baca Juga: Tak Setuju BUMN Beli Peternakan di Belgia, Arief Poyuono: di Sini Pengangguran Bejibun
Namun, porsi pemberitaan oleh perempuan di media masih sedikit. Hal ini dilihat dari 100 nama top person dan top influencer.
Sebanyak18 nama perempuan dalam top person dan 17 nama perempuan dalam top influencer. Top person dapat diartikan sebagai objek pemberitaan dan top influencer sebagai subjek pemberitaan.
"Artinya hanya sekitar 17-18% saja porsi figur perempuan dalam pemberitaan, bahkan jumlah tokoh perempuan tervokal lebih sedikit dibandingkan 'top person'," ujar Rustika.
Bahkan, sejak lima tahun terakhir nama-nama perempuan ini adalah Sri Mulyani, Khofifah, Retno Marsudi, dan Tri Rismaharini. Kemudian, Megawati, Puan Maharani, dan Ayu Ting-ting.