Network
PR DEPOK - Putra Papua, Christ Wamea menanggapi soal tidak tercantumnya Pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah wajib dalam jenjang pendidikan tinggi.
Ia pun mempertanyakan respons dari seseorang yang disebutnya sebagai Romo politik di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terkait hilangnya pelajaran Pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia ini.
Christ Wamea menyampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @PutraWadapi, pada Kamis, 22 April 2021.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Pesan yang Menyebutkan Ustaz Zacky Mirza Meninggal Dunia, Simak Faktanya
"Pancasila dihapus dari pelajaran wajib olh Kemendikbud kok Romo politik di BPIP tdk ada komentar," kata Christ Wamea.
Lebih lanjut, Christ Wamea juga menyinggung polemik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) lainnya, yakni hilangnya nama pendiri KH Hasyim Asy'ari dalam kamus sejarah.
Dikatakan Christ, bahwa Romo politik yang juga merupakan budayawan saat ada sejarah yang dihapus dan dibelokkan seperti saat ini hanya diam saja.
"Romo politik juga katanya budayawan kok ada sejarah yg dihapus dan dibelokan rompol diam juga," ujar Christ Wamea.
Baca Juga: Cek Penerima BPUM BNI 2021 dengan NIK KTP di banpresbpum.id untuk Cairkan Bantuan UMKM 2021
Ia pun menyinggung BPIP soal 'membumikan pancasila'. Dikatakannya bahwa justru saat banjir terjadi Romo politik baru meributkannya.
"Nanti banjir baru rompol ribut. Katanya BPIP mau membumikan pancasila," ujar Christ Wamea, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Sebelumnya, Kemendikbud menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 57/2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (PP SNP) yang tidak mencantumkan Pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah atau pelajaran wajib.
Baca Juga: Kerja Sama dengan LIPI dan AGI, Kominfo Rilis Buku ‘Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2020’
Meskipun begitu, Kemendikbud sudah menyatakan akan merevisi PP SNP serta mengoreksi Rancangan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 dan Kamus Sejarah Online.***
