"Nah semakin banyak yang pengen negara Islam, itu mereka tarikin sumbangannya semua, pada nyumbang tuh jadi proposal untuk membiayai," katanya menerangkan.
Sumbangan-sumbangan dari para taipan ini, ujar Rizal Ramli melanjutkan, lantas diteruskan untuk membiayai pihak-pihak yang Islamophobia.
"Jadi memang sengaja sebagai alat saking takutnya mereka Indonesia berubah menjadi ISIS atau negara Islam, nah mereka mau nyumbang untuk terus kampanye (islamophobia) ini," tutur ekonom senior itu.
Ia menuturkan, isu Islamophobia inilah yang kemudian membuat rakyat tidak fokus terhadap ekonomi, dan malah sibuk bertengkar soal agama.
"Ada yang bilang, wah si ini harus dibebasin nih, pada mau ditangkap-tangkapin segala macam. Saya bilang nggak usah pusinglah, nanti kalau ada perubahan kita bebasin semua, Rizieq kita bebasin, Jumhur kita bebasin," ujar Rizal Ramli lebih lanjut.***