Soal Usul Risma Angkat Guru yang Tewas di Papua Jadi PNS, JS Prabowo: Mungkin Lebih Baik Telat daripada Tidak?

- 24 April 2021, 08:51 WIB
Suryo Prabowo komentari usul Mensos Risma untuk mengangkat guru yang tewas di Papua sebagai PNS.
Suryo Prabowo komentari usul Mensos Risma untuk mengangkat guru yang tewas di Papua sebagai PNS. /Instagram.com/@suryoprabowo2011.

PR DEPOK – Menteri Sosial Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma akan mengusulkan guru honorer, Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden yang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua, diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Kabar ini pun kemudian dikomentari oleh Letnan Jenderal TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo melalui akun Twitter pribadinya @JSuryoP1 pada Jumat, 23 April 2021.

JS Prabowo tampak menyinggung Risma. Pasalnya, baru mengusulkan guru honorer agar diangkat menjadi PNS setelah orangnya sudah tidak ada.

Baca Juga: Soroti Dugaan Keterlibatan Azis Syamsuddin pada Kasus Suap KPK, Ricky: Hanya di Era Now KPK Disetir Politisi

Mungkin maksudnya lebih baik terlambat daripada tidak ?!?” ujarnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Suryo Prabowo yang respons usul Mensos Risma jadikan guru yang tewas di Papua diangkat jadi PNS.
Cuitan Suryo Prabowo yang respons usul Mensos Risma jadikan guru yang tewas di Papua diangkat jadi PNS. Tangkap layar Twitter.com/@JSuryoP1.

Lebih lanjut, Kementerian Sosial juga memberikan penghargaan kepada dua guru honorer, Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden yang menjadi korban tewas akibat penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

"Tadi saya beri penghargaan pada guru, saya langsung tanda tangan karena menurut saya beliau telah membuka jalan untuk anak-anak di Papua untuk lebih baik," kata Risma seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Sebut KRI Nanggala-402 tak Mungkin Bisa Diangkat, Ronnie Rusli: Terlalu Dalam, Indonesia Gak Punya Kemampuan

Risma mengatakan pemerintah telah menggelontorkan dana otonomi khusus (otsus) yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan kehidupan masyarakat setempat.

“Namun, ada pihak-pihak tidak merasa puas, padahal para guru tersebut yang menjadi korban tersebut sudah ikhlas berada di tempat yang sangat jauh untuk membangun anak-anak di sana bisa lebih baik, ” tuturnya.

Penghargaan tersebut diterima oleh istri mendiang guru yakni Dewi Cita Paliling dan Nathalina Pamean.

Baca Juga: Keren, 27 Imam Asal Indonesia akan Diberangkatkan untuk Bertugas di UEA, Ini Daftar Nama-namanya

Pada kesempatan tersebut, Risma memberikan penghargaan atas dedikasi para guru dalam pengabdian sosial untuk kemanusiaan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.

Terhadap anak dari dua guru tersebut, Risma mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memberikan beasiswa.

Selain itu, Risma juga memberikan santunan kepada ahli waris dari guru korban penembakan KKB di Papua, dan seorang pengemudi ojek daring bernama Udin sebesar Rp15 juta.

Kementrian Sosial juga menyerahkan bantuan bagi delapan korban luka berat dan 11 korban luka ringan secara langsung dengan bantuan Rp67.500.000.

Baca Juga: Sebut Menteri yang Dipecat Jokowi Justru Berpretasi, Ali Syarif: Catat Anies Baswedan, Rizal Ramli dan Terawan

Risma mengingatkan segenap komponen bangsa agar tidak saling mendendam, melainkan untuk saling bergandengan tangan sehingga mampu melewati situasi sulit.

“Kepada keluarga korban agar bisa mengikhlaskan dan terkait penanganan kasus serahkan kepada institusi negara, serta mari bergandengan tangan agar kita bisa melewati situ sulit ini, ” katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @JSuryoP1


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x