Indonesia-Kamboja Adakan Pertemuan Bilateral, Presiden Jokowi Sampaikan Empat Hal Pada PM Hun Sen

- 25 April 2021, 09:17 WIB
Bahas beberapa isu, Presiden Jokowi gelar pertemuan bilateral dengan PM Kamboja Hun Sen di Gedung Asean Jakarta, Sabtu 24 April 2021.
Bahas beberapa isu, Presiden Jokowi gelar pertemuan bilateral dengan PM Kamboja Hun Sen di Gedung Asean Jakarta, Sabtu 24 April 2021. /dok. BPMI Setpres/

PR DEPOK – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, usai mengikuti Pertemuan Pemimpin ASEAN di Jakarta pada Sabtu, 24 April 2021 kemarin.

Informasi mengenai pertemuan ini dihimpun dari Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi lewat keterangan daring, pada pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Serba Guna, Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Marsudi menjelaskan bahwa kedua pemimpin negara saling bertukar ide dan pemikiran demi meningkatkan kerja sama bilateral antara kedua negara.

Baca Juga: Real Madrid Dikabarkan Tereliminasi dari Liga Champions, Begini Tanggapan Zinedine Zidane

Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan empat hal kepada PM Hun Sen.

“Pertama, mengenai kerja sama kesehatan. Bapak Presiden menegaskan pentingnya dukungan vaksin multilateral demi kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara. Presiden juga mengajak Kamboja untuk memperkuat kerja sama di bidang farmasi, obat-obatan, dan peralatan kesehatan” tutur Marsudi.

Marsudi melanjutkan salah satu hasil kerjasama antara mitra di Kamboja dengan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang farmasi di Indonesia adalah dengan munculnya joint venture Dynamic Argon Co Ltd di tahun 2019.

Hal ini jadi langkah awal yang bagus bagi kerjasama kesehatan antara kedua negara, seperti dikutip Pikiran Rakyat Depok dari Antara.

Jokowi pun meminta kepada Hun Sen agar tercipta perluasan terkait investasi BUMN dan swasta Indonesia di bidang Farmasi dan peralatan kesehatan di Kamboja.

Baca Juga: Link Pendaftaran BPUM BLT UMKM Rp1,2 Juta bagi 8 Wilayah di Jakarta Barat7

Hal yang kemudian dibahas selanjutnya adalah kerja sama ekonomi demi memulihkan bidang ini sendiri.

“Terkait investasi, Presiden Republik Indonesia meminta dukungan agar perusahaan BUMN dan Swasta Indonesia dapat menjadi mitra pembangunan dan investasi utama di Kamboja antara lain untuk sistem perkeretaapian dan pemenuhan kebutuhan gerbong kereta, pembangunan pembangkit listrik apung, kebutuhan kapal tunda, dan proyek infrastruktur di Kamboja oleh BUMN konstruksi di Indonesia” ungkap Marsudi.

Kemudian kedua pemimpin negara juga mengobrol soal kerja sama pertahanan di mana Jokowi memiliki pandangan bahwa kerja sama di bidang ini masih perlu dimasivkan.

Beberapa di antaranya melalui pengembangan kerja sama Army to Army talk serta meningkatkan taraf pendidikan dan latihan bersama personel militer antar kedua negara.

Di isu yang keempat atau terakhir, Jokowi mengungkapkan bahwa sinergi dari Indonesia, Kamboja, dan Thailand sudah harus ditingkatkan mengingat ketiga negara akan menjadi ketua di sejumlah organisasi pada tahun 2022.

Baca Juga: Beri Saran KPK Jika Mau Serius Usut Azis Syamsuddin, Gus Umar: Kasih Kasusnya ke Novel Baswedan

Indonesia akan menjadi ketua G-20, Kamboja akan menjadi ketua ASEAN, dan Thailand akan menjadi ketua APEC.

“Presiden Republik Indonesia menyampaikan harapan agar terdapat koordinasi dan sinergi antara ketiga negara yang semuanya adalah negara anggota ASEAN baik dari segi waktu penyelenggaraan maupun substansinya”, ucap Marsudi.

Di pertemuan ini juga Jokowi didampingi sejumlah pejabat di pemerintahan lainnya seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Marsudi, dan Pramono Agung selaku Sekretaris Kabinet.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x