PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Andi Arief, menyarankan agar Presiden RI Joko Widodo tidak bersikap emosional dalam menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.
Dalam keterangannya, Andi Arief mengomentari pernyataan Jokowi yang memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk untuk segera menangkap KKB.
Menurutnya, Jokowi seharusnya mencegah jangan sampai ada pertumpahan darah yang lebih besar.
Ia lantas meminta Presiden RI ke-7 itu untuk melakukan penghitungan dengan cermat sebelum mengeluarkan pernyataan atau perintah.
"Jangan emosional Pak Presiden. Jangan ada pertumpahan darah yg bisa lebih besar. Hitung dengan cermat," ujar Andi Arief, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @Andiarief_.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menangkap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam kesempatan yang sama saat ia menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya para prajurit KRI Nanggala-402.
"Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada Senin, 26 April 2021.
Ia menegaskan, tidak ada tempat bagi para Kelompok Kriminal Bersenjata ini di manapun, baik di Papua maupun di seluruh Tanah Air.
"Saya tegaskan tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua maupun di seluruh pelosok tanah air," tuturnya dengan tegas.
Perintah ini disampaikan oleh Jokowi usai dirinya mengucapkan bela sungkawa atas tewasnya Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha, yang ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.
"Saya juga sudah mendapatkan laporan dari Panglima TNI dan Kepala BIN tentang gugurnya Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya SE, dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," ujar Jokowi.
Kabinda Papua dikabarkan gugur setelah terlibat dalam kontak tembak dengan KKB di Kampung Dambet, Distrik, Beoga, Kabupaten Puncak, pada Minggu, 25 April 2021.***