Didik J Rachbini Sebut Buzzer Tutupi Kesalahan Penguasa: pada Saatnya, Kekuasaan Gampang Roboh dalam Sekejap!

- 26 April 2021, 18:30 WIB
Ekonom senior Indef, Didik J Rachbini.
Ekonom senior Indef, Didik J Rachbini. /Tangkap layar kanal Youtube Najwa Shihab./

PR DEPOK – Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini memberikan komentarnya terkait isu pendengung atau buzzer.

Hal itu ia sampaikan sebagai balasan atas cuitan seorang warganet pemilik akun @NKoeSaja yang bertanya perihal bagaimana cara memberantas para buzzer yang bekerja untuk penguasa.

Kalau buzzersnya kerja untuk penguasa, ngeberantasnya gimana? Dipepet dikit bisa2 yg mepetnya yg dikepruk,” kata warganet tersebut.

Baca Juga: Sikapi Gugurnya Kabinda Papua, Jokowi Instruksikan Panglima TNI-Kapolri untuk Tangkap Seluruh Anggota KKB

Menanggapi hal itu, Didik Rachbini kemudian menjelaskan bahwa para buzzer tersebut sudah sangat dominan dan hampir tidak bisa diredam.

Buzzer ini sudah sangat dominan dan hampir tidak ada yang bisa mengalahkan,” tulis Didik Rachbini seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter-nya @DJRachbini 
pada Senin, 26 April 2021.

Dengan demikian, lanjut dia, muncul sebuah istilah bernama ‘Digital Dictatorship’.

Sehingga bisa berwujud yang keren istilahnya digital dictatorship,” tuturnya.

Baca Juga: Beri Penghormatan kepada Prajurit KRI Nanggala-402, Para Ustaz Berikan Beasiswa Pendidikan ke Keluarga Korban

Menurutnya, istilah tersebut diberikan karena para buzzer tersebut bisa berbuat apa pun, termasuk menutupi kesalahan dan membuat hal yang represif terkesan biasa saja.

Karena bisa berbuat apa saja, menutupi kesalahan apa saja, membuat yang represif menjadi biasa,” ujarnya.

Cuitan Didik J Rachbini.
Cuitan Didik J Rachbini.

Ia pun menerangkan bahwa buzzer adalah entitas ekstra legal di dalam demokrasi yang ‘dipelihara’ oleh penguasa.

Buzzer adalah entitas ekstra legal di dalam demokrasi, yang dipelihara oleh penguasas dan merusak demokrasi,” tutur Didik Rachbini.

Baca Juga: Sentil Jokowi dan Moeldoko Soal Buzzer dengan Narasi Bodoh, Rizal Ramli: Inilah yang Bikin Mas Tidak Populer!

Tidak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa para buzzer tersebut digunakan penguasa untuk menopang kekuasaannya.

Buzzer bukan civil society, bukan juga negara, tetapi dipakai oleh penguasa untuk menopang kekuasaannya,” katanya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa sebuah kekuasaan yang berdiri di atas kekuatan buzzer akan mudah roboh dalam sekejap.

Baca Juga: Soal Perintah Jokowi tuk Tangkap KKB, Andi Arief: Jangan Emosional, Jangan Ada Pertumpahan Darah Lebih Besar

Cuitan Didik J Rachbini.
Cuitan Didik J Rachbini.

Sekali lagi saya tekankan, kekuasaan yang berdiri di artas kekuatan buzzer meskipun besar dan raksasa tetapi pada saat rubuh gampang rubuh dalam sekejap,” ucapnya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Twitter @DJRachbini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x