Hilmi Firdausi Akui Dakwahnya Pernah Dicoret BUMN, tapi Kini Padat: Apa Artinya Orang Suka Da’i ‘Radikal’ Ya?

- 27 April 2021, 08:30 WIB
Aktivis dakwah, Hilmi Firdausi.*
Aktivis dakwah, Hilmi Firdausi.* //Twitter @Hilmi28/

PR DEPOK – Aktivis dakwah, Hilmi Firdausi baru-baru ini menceritakan aktivitasnya sehari-hari.

Hal itu ia ungkapkan melalui akun Twitter miliknya, @Hilmi28 pada Senin, 26 April 2021.

Dalam cuitannya, Hilmi Firdausi mengakui bahwa dirinya pernah difitnah sebagai seorang radikalis.

Ia juga menuturkan bahwa dirinya sempat dicoret sebagai penceramah di sebuah perusahaan BUMN.

Baca Juga: Moeldoko Jadi Ketum Periklindo, Faisal Basri: Batas antara Penguasa dan Pengusaha Makin Blur

Akan tetapi, kini dirinya justru semakin banyak mengisi agenda dakwah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Stlh difitnah radikal hingga dicoret ceramah di BUMN, skrg mlh makin byk agenda dakwah sy dlm & luar negeri,” tulis Hilmi Firdausi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Dengan ramainya agenda dakwah tersebut, ia mengatakan bahwa dirinya rata-rata mengisi dua sampai lima kajian dalam sehari.

Baca Juga: Ramalan 6 Zodiak Selasa, 27 April 2021: Leo dan Pasangan Jadi Sorotan Publik hingga Scorpio Jalin Cinta Baru

“Rata2 sehari kajian 2-5x,” tutur pria yang kerap aktif di media sosial tersebut.

Ia lantas mempertanyakan, apakah hal itu berarti orang-orang menyukai pendakwah yang dinilai ‘radikal’.

“Apa artinya orang2 skrg suka Da’i “radikal” ya?” ucapnya melanjutkan.

Baca Juga: Rizal Ramli Minta Hendropriyono Tertibkan Buzzer, Iwan Sumule: Bingung, Ada yang Mau Beternak Kuman Demokrasi

Hilmi Firdausi pun merasa heran mengapa dirinya sempat dicap radikal oleh beberapa pihak.

“Bingung jg sy radikalnya dimana?” ujar dia lagi.

Dengan sikapnya yang kerap merayu sang istri, ia merasa bingung mengapa sebagian menganggap dirinya radikal.

Tangkapan layar.*
Tangkapan layar.*

“Tampang Oppa sama suka gombalin istri gini kok diblg radikal,” kata Hilmi Firdausi.

Sebagaimana diketahui bersama, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang merupakan salah satu perusahaan BUMN sempat membuat heboh publik usai pihaknya membatalkan sejumlah kajian Ramadhan yang diisi oleh sejumlah pendakwah yang dinilai radikal.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x