PR DEPOK – Pianis kondang, Ananda Sukarlan turut menyoroti isu babi ngepet yang muncul di kampung Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Siregar sebelumnya memberikan penjelasan atas perkara yang sempat membuat heboh itu.
Ia mengatakan bahwa cerita soal babi ngepet bermula dari tersangka ustaz Adam Ibrahim yang menerima laporan adanya sejumlah warga yang kehilangan uang.
Baca Juga: Cara Dapatkan Bantuan Rp1,2 Juta dengan Mendaftar sebagai Penerima BPUM BLT UMKM atau Banpres 2021
“Cerita hoaks ini berawal dari adanya masyarakat yang merasa kehilangan uang. Keluhan ini kemudian disampaikan kepada Ustaz Adam,” ujar Imran.
Menurut keterangannya, Adam selanjutnya membeli seekor babi melalui online senilai Rp900 ribu dengan ongkos kirim Rp200 ribu.
Kemudian, jelas Imran, Adam bersama delapan orang lainnya bekerja sama mengarang cerita soal adanya babi ngepet ini.
Kepada masyarakat, Adam menggambarkan babi ngepet berkalung dan mengenakan ikat kepala tali merah.
Hal itu pun ditanggapi oleh Ananda Sukarlan melalui sebuah cuitan di akun Twitter-nya, @anandasukarlan, dengan mengatakan Indonesia adalah bangsa yang unik.
“Indonesia emang unik yah,” kata Ananda Sukarlan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 29 April 2021.
Di satu sisi, Ananda Sukarlan menyoroti kelompok yang sudah membahas soal revolusi industri 4.0, yang salah satu programnya adalah Bukit Algoritma.
“Ada kelompok yg udah ngurusin revolusi 4.0, Bukit Algoritma,” ucapnya menambahkan.
Akan tetapi di sisi lain, Ananda Sukarlan juga menyoroti kelompok yang masih ribut mengurusi soal babi ngepet hingga ‘pembunuhan’ orang yang diiming-imingi surga.
Lebih lanjut, Ananda Sukarlan menilai bahwa ini adalah persaingan antara fenomena artificial intelligence melawan natural stupidity.
“Ada kelompok yg ribut urusan babi ngepet ama bunuh diri bahkan bunuh orang lain biar nyobain puluhan bidadari di sorga. Artificial intelligence vs Natural Stupidity,” ujar Ananda Sukarlan mengakhiri cuitannya.