Transportasi Hanya Pesawat, Guru di Perbatasan Tanjung Selor Mengharapkan Perhatian Khusus dari Pemerintah

- 1 Mei 2021, 10:45 WIB
Ilustrasi guru.
Ilustrasi guru. /Dok Pikiran Rakyat/

“Dukanya itu ketika bahan pokok tidak ada, apalagi di tengah pandemi seperti ini bahan pokok harus menunggu dari Tarakan dengan harga dua kali lipat harga normal. Sukanya semua masih serba alami,” katanya.

Saat ditanya mengenai antusiasme anak-anak Krayan untuk belajar Suselo mengakui semangat belajar mereka yang tinggi.

Baca Juga: 5 Sayuran Ini Mudah untuk Ditanam di Rumah

“Anak-anak di sana tidak berbeda dengan yang di kota, hanya terkendala fasilitas, itulah yang membuat kita sedikit tertinggal. Untuk itu kami berharap perhatian pemerintah kabupaten hingga provinsi agar memperhatikan sarana jalan, karena fasilitas itu yang sangat kami butuhkan,” kata Suselo.

Meski mengalami situasi demikian, usai dilantik Suselo mengaku bertekad membantu masyarakat perbatasan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Sulikah, guru Fisika kelahiran Tanjung Palas yang sudah dua tahun mengabdi di Krayan Selatan mengaku mengalami kondisi serupa.

Baca Juga: Gara-gara Sarung, Ayah dan Anak Terancam Pidana Usai Terlibat Dugaan Aksi Berikut

"Seperti hari ini di Tanjung Selor, saya beli semua kebutuhan yang tidak ada di sana dari sini untuk dibawa kembali, jadi saya hanya beli yang tidak tersedia di sana saja,” kata Sulikah.

Meski demikian, ia mengaku sangat senang mengajar di wilayah perbatasan tersebut lantaran suhunya yang dingin walaupun terkadang alergi dan masyarakatnya yang sangat ramah.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah