CEO VinFast, Nguyen Thi Van Anh juga mengatakan pihaknya akan menantang Tesla di Amerika.
"Kami akan pergi ke Amerika Utara (AS, Kanada) dan Eropa pada waktu yang sama. Di Eropa, kami akan ke Jerman, Prancis dan Belanda," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.
VinFast tak hanya menjual unit mobil listrik, tetapi juga akan menghadirkan skema sewa baterai yang artinya harga mobil listriknya, tidak termasuk dengan harga baterainya.
“Kami akan menghadirkan mobil listrik SUV dengan kualitas yang lebih baik dan kabin yang lebih luas,” tuturnya.
Menurut presentasi yang disiapkan perseroan kepada calon investor, harga mobil VinFast akan lebih murah dibandingkan model kendaraan listrik (EV) lainnya.
Sementara itu, terkait SUV Tesla yang dijual seharga Rp720 juta, Van Anh memilih menolak untuk membahas pesaingnya itu dan belum tertarik membuka harga untuk SUV VinFast yang akan dijual.
Namun, Van Anh telah menargetkan jumlah penjualan unit mobil listrik di AS dalam setahun.
“Dua dari tiga mobil listrik yang kami tawarkan, akan diluncurkan di Amerika Serikat. Kami menargetkan penjualan sebanyak 45.000 unit dalam setahun,” ujarnya.***