PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menanggapi soal Novel Baswedan yang dikabarkan tidak lolos uji Aparatur Sipil Negara (ASN) sehingga terancam dipecat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ferdinand tampak setuju dengan kabar tesebut, menurutnya Novel Baswedan sejak berada di KPK terlihat aneh, ia terkesan pro radikalisme.
Pernyataan itu disampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, pada Selasa, 4 Mei 2021.
Baca Juga: Akui KRI Nanggala-402 Sulit Dievakuasi, TNI: Kemungkinan Gunakan Robot
"Novel Baswedan @nazaqistsha ini terlihat aneh sejak berada di @KPK_RI . Kesan publik kepadanya, dia pro radikalisme. Fakta kemudian membuktikan dia tak lulus wawasan kebangsaan," ujar Ferdinand Hutahaean.
Menurutnya, negara akan rusak jika diisi oleh orang-orang seperti Novel. Ferdinand pun setuju jika Novel Baswedan dipecat dari KPK.
Ia pun menyinggung terkait Anies Baswedan, dikatakannya jika Anies juga diuji, sepertinya juga tidak akan lulus.
"Negara akan rusak olh org2 sprt ini, hrs dipecat dr KPK. Jgn2 Anies Baswedan jg tdk lulus kalau diuji," kata Ferdinand Hutahaean.
Lebih lanjut, Ferdinand pun menyinggung terkait puluhan pegawai KPK yang lain, juga dinyatakan tidak lulus uji ASN.
Menurutnya, ini suatu malapetaka bagi Indonesia, pasalnya KPK telah dijadikan garda untuk memberantas korupsi.
"70 an pegawai @KPK_RI tdk lolos wawasan kebangsaan, ini betul2 malapetaka bg Indonesia yg menjadikan KPK sbg garda pemberantasan korupsi," kata Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand pun meminta kepada pemerintah, agar puluhan pegawai KPK tersebut segera diberhentikan, dan dimasukkan dalam program deradikalisasi.
"Sy minta agar pemerintah segera berhentikan org2 ini dan masukkan dlm program deradikalisasi...!," ujar Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Sebelumnya, kabar ini telah sampai di telinga penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Baca Juga: Sidang Praperadilan RJ Lino Alami Penundaan, Sidang Direncanakan Dimulai Pada 18 Mei 2021 Mendatang
Kabar beredar jika dirinya dan puluhan pegawai KPK lainnya tidak lulus tes wawasan kebangsaan sebagai bagian dari proses alih status menjadi ASN.
"Ya, benar, saya dengar info tersebut," kata Novel Baswedan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 4 Mei 2021.
Tidak lolosnya menjadi ASN, Novel pun menduga adanya upaya yang dilakukan untuk menyingkirkan orang-orang berintegritas dari KPK.
"Upaya untuk menyingkirkan orang-orang yang berintegritas dari KPK adalah upaya lama yang terus dilakukan. Bila info tersebut benar, tentu saya terkejut karena baru kali ini upaya tersebut justru dilakukan oleh pimpinan KPK sendiri," ujar Novel Baswedan.***