PR DEPOK - Puluhan sopir angkutan kota (angkot) Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, meminta pengoperasian kembali stasiun kereta api Rangkasbitung guna memberikan penghasilan kepada mereka.
"Kami sangat terpukul usai dihentikan pelayanan penumpang di stasiun KA itu terkait dengan pelarangan mudik Lebaran 2021," kata Koordinator Aksi, Ilham dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Sabtu, 8 Mei 2021.
Penutupan stasiun kereta api Rangkasbitung berakibat tidak terdapat penumpang yang diantar angkot. Kejadian ini berujung pendapatan tidak diperoleh sopir angkot setiap hari.
Baca Juga: Seorang Anak di Aceh Bacok Ayah Kandungnya, Pelaku Lalu Coba Bunuh Diri dengan Gorok Lehernya
Padahal, penumpang dari stasiun kereta api Rangkasbitung memberikan pemasukan bagi sopir nntuk hari raya Idulfitri.
"Kami berharap Bupati Lebak bisa meninjau kembali penutupan stasiun itu sehingga tidak berdampak pada pengemudi angkot dan juga ojek," ujar Ilham.
Para supir angkot lebih menyetujui penerapan protokol kesehatan secara ketat ketimbang penutupan stasiun kereta api Rangkasbitung. Hal itu berupa memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M).
Pemberlakuan protokol kesehatan disadari para supir angkot dapat mencegah penularan Covid-19. Namun, itu tidak perlu diiringi dengan penutupan stasiun kereta api Rangkasbitung.
Baca Juga: Ditanyai Soal Investasi Bodong 212 Mart, Haikal Hassan: Kok Tanya Saya?