PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Syahrial Nasution menanggapi soal bipang yang dipromosikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Video Presiden Jokowi saat mempromosikan bipang ini mendadak viral di masyarakat, lantaran bipang ini disebut mengandung unsur babi.
Bipang ini juga diduga merupakan bipang Ambawang yakni babi panggang yang berasal dari Pontianak, Kalimantan.
Menanggapi perkara tersebut, politikus Golkar, Ace Hasan Syadzily mengatakan tidak ada yang salah dengan pernyataan Presiden Jokowi yang mempromosikan bipang tersebut.
Ace menyebutkan bahwa yang dipromosikan oleh Presiden Jokowi terkait bipang ini berkaitan dengan dua perayaan keagamaan yang bersamaan, yakni Idulfitri dan Kenaikan Isa Al-Masih.
Adapun pernyataan itu ditanggapi oleh Syahrial Nasution lewat akun Twitter pribadinya @syahrial_nst, dengan mengatakan tidak perlu adanya aksi pembodohan untuk pembenaran.
"Dlm teks video, Pak Jokowi sebut soal larangan mudik saat lebaran. Tdk ada soal perayaan kenaikan Isa Almasih. Tdk perlulah ada aksi pembodohan utk pembenaran," ujarnya seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 9 Mei 2021.
Lebih lanjut, Syahrial Nasution menuturkan bahwa untuk merancang narasi yang pantas untuk presiden saja harus memunculkan polemik. Menurutnya, akan lebih baik dengan hanya cukup mengakui kesalahan yang dibuat, lalu meminta maaf.
"Merancang narasi yg pantas utk presiden saja kok hrs memunculkan polemik. Cukup akui kesalahan, minta maaf. Selesai," kata Syahrial Nasution mengakhiri cuitannya.
Baca Juga: Ditanyai Soal Investasi Bodong 212 Mart, Haikal Hassan: Kok Tanya Saya?
Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi telah menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Jokowi terkait bipang ini merupakan ajakan ke masyarakat untuk membeli produk lokal.
"Berkaitan dengan pernyataan mengenai Bipang Ambawang, kita harus melihat dalam konteks secara keseluruhan. Pernyataan Bapak Presiden ada dalam video yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal," ujar Mendag Lutfi.
Lebih lanjut, Mendag Muhammad Luthfi pun meminta maaf jika pernyataan Presiden Jokowi menyebabkan kesalahpahaman di masyarakat.
"Kami memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan Bapak Presiden, kami meminta maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman karena niat kami hanya ingin kita semua bangga dengan produk dalam negeri termasuk kuliner khas daerah, serta menghargai keberagaman bangsa kita," ujar Mendag Lutfi.***