PR DEPOK – Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal atau Gus Sahal melontarkan pendapatnya terkait konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Hal tersebut ia ungkapkan melalui sebuah cuitan di akun Twitter-nya, @sahaL_AS.
Menurut penilaiannya, Palestina tidak identik dengan agama Islam.
Baca Juga: Israel Tambah Pasukan di Perbatasan Gaza, Jubir Hamas: Seranglah Sesuka Hatimu, Kami Sudah Siap Mati
“Palestina tak identik dgn Islam,” ujar Gus Sahal pada Jumat, 14 Mei 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Dengan demikian, lanjut dia, membela Palestina pun tidak identik dengan membela agama Islam.
“Membela Palestina tak identik dgn bela Islam,” tutur dia menjelaskan.
Sebagai bukti, ia menyebut seorang intelektual asal Amerika Serikat (AS) dan berketurunan Palestina, Edward Said.
Sebagai informasi, Edward Said adalah seorang pemikir dan akademisi yang terkenal sebagai pendirian bidang pemikiran pascakolonialisme
Gus Sahal pun menegaskan bahwa Edward Said, yang merupakan seorang kristiani, justru membela Palestina dan mengecam Israel.
“Buktinya, tokoh intelektual Amerika yg getol membela Palestina dan mengecam Israel justru beragama Kristen: Edward Said,” ucapnya.
Beberapa hari terakhir, seperti diberitakan, hubungan antara Israel dan Palestina semakin memanas pascabentrokan yang terjadi di Masjid Al Aqsa.
Menanggapi kerusuhan yang terjadi di Masjid Al Aqsa, kelompok Hamas membalas dengan melepaskan rudal ke Yerusalem dan Tel Aviv.
Sebagaimana diketahui, rudal milik Hamas tersebut telah menewaskan 7 orang warga sipil.
Baca Juga: Viral! Dianggap Tidak Berlaku, Penjual Sate Ini Tolak Pembayaran dengan Uang Rp75.000
Selanjutnya, pada Kamis 13 Mei 2021 dini hari, lewat udara, Israel melayangkan serangan pada sebuah bangunan tempat tinggal berlantai enam di Kota Gaza milik Hamas.
Serangan terhadap sejumlah anggota Hamas tersebut menyebabkan hingga 83 orang tewas.
Lebih lanjut, kelompok Hamas juga sempat meluncurkan serangan rudal ke Israel selatan, saat Israel sedang mempersiapkan pasukan di sepanjang perbatasan Gaza.***