Kimia Farma Diagnostika sebagai perusahaan layanan kesehatan milik pemerintah seharusnya menjaga kepercayaan masyarakat dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan, bukan malah sebaliknya.
"Akumulasi dari seluruh hal tersebut membuat kami berkewajiban untuk mengambil langkah ini. Ini bukan langkah untuk menghukum, tapi langkah untuk menegakkan dan memastikan bahwa seluruh BUMN punya komitmen untuk melayani, melindungi, dan bekerja untuk kepentingan masyarakat," jelasnya.
Selain memecat seluruh direksi Kimia Farma Diagnostika, Erick Thohir juga memerintahkan auditor independen untuk memeriksa semua lab yang ada di bawah Kimia Farma.
Baca Juga: Pria 37 Tahun Lecehkan Anak di Bawah Umur, Korban Diberi Uang Tutup Mulut Sebesar Rp20.000
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari antaranews.com polisi melakukan penggerebekan terhadap layanan rapid test Covid-19 di Bandara Internasional Kualanamu pada Selasa, 27 April 2021 lalu.
Pihak kepolisian waktu itu, berhasil mengamankan lima orang petugas rapid test yang diduga telah menyalahi aturan dengan menggunakan alat steril swab stuck bekas.
Polisi menduga kelima petugas rapid test tersebut telah meraup keuntungan hingga Rp1,8 miliar sejak awal bertugas pada Desember 2020.
Estimasi keuntungan itu berdasarkan perkiraan jumlah pengguna layanan Bandara Kualanamu yang menyentuh angka 200 orang per harinya. ***